Anggaran Seragam Gratis di Jombang Direfocusing, Serapan BTT Isoter Rumah Sehat Minim

merefokusing anggaran pengadaan kain seragam gratis bagi siswa sebesar Rp 16 miliar, untuk kepentingan penanganan Covid-19
Ilustrasi seragam sekolah siswa. Di Jombang pengadaan kain seragam gratis untuk siswa tahun ini resmi ditiadakan.KabarJombang.com/
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Anggaran refocusing seragam sekolah di Kabupaten Jombang dialihkan ke BTT (Belanja Tak Terduga) senilai Rp 16 Miliar. BTT yang disiapkan itu digunakan untuk pembiayaan Isoter Rumah Sehat, namun belakangan ini rumah sehat di Kabupaten Jombang nampak sepi.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah BPKAD Kabupaten Jombang Muhammad Nasrullah mengatakan jika keseluruhan refocusing seragam sekolah dialihkan ke BTT. Disinggung terkait apakah refocusing anggaran seragam sekolah sudah maksimal digunakan pembiayaan rumah sehat, Nasrullah menuturkan jika serapan BTT tergantung pada kedaruratan yang ada.

Baca Juga

“BTT dianggarkan untuk penanganan darurat sehingga kebutuhan penyerapannya sangat tergantung dengan situasi dan kondisi kedaruratan tersebut,” tutur Muhammad Nasrullah kepada KabarJombang.com, Senin (6/9/2021).

Tak hanya itu, anggaran BTT yang digelontorkan untuk rumah sehat senilai Rp 104 juta per kecamatan dan Kecamatan Jombang mendapatkan Rp 207 juta itu dinilai sulit terserap dan terkesan ‘nganggur’. Bahkan saat ini isoter Rumah Sehat banyak yang sudah kosong karena tingkat kesembuhan tinggi.

“Pada Minggu kedua di SMPN 1 Jombang tidak efektif, otomatis kita tidak bisa menyerap (BTT), langkah yang kita lakukan dan untuk menghemat biaya kita jadikan satu di SMPN 5 Jombang, secara logika SMPN 1 pada Minggu kedua tidak terserap,” kata Camat Jombang, Muhdlor.

Sebelumnya itu, kepala desa melalui BKAD (Badan Kerjasama Antar Desa) telah melakukan patungan melalui dana desa sebesar Rp 2 juta untuk rumah sehat. Dana BKAD dengan BTT itu harus sesuai peruntukannya dan diwanti-wanti untuk tidak double anggaran.

Sementara itu Ketua Lembaga Bantuan Hak Asasi Manusia (LBHAM), Faizuddin Fil Muntaqobat mengatakan direfocusingnya anggaran pengadaan kain seragam gratis itu menandakan Pemkab Jombang terlalu egois. Pemkab Jombang diduga juga melanggar hak asasi manusia (HAM) dibidang pendidikan.

“Refocusing anggaran di Kabupaten Jombang ini setengah hati, sementara hak-hak rakyat terpangkas, seragam sekolah ditiadakan. Mengapa Pemkab Jombang tidak ada empati dan hati nuran. Dimasa pandemi orangtua berjibaku untuk menyekolahkan anak tetapi seragam gratis di refocusing,” tandasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

TIMELINE BERITA

Berita Terkait