Bantuan Seragam Gratis di Jombang Batal: Duka Wali Murid, Berkah Bagi Pedagang

Seragam Gratis, Pemkab Jombang, Covid-19,
Sejumlah calon pembeli seragam di toko Anies Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Toko ini mengalami peningkatan penjualan setelah bantuan seragam gratis resmi ditiadakan tahun ini.KabarJombang.com/Fa'is/
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Bantuan seragam gratis bagi siswa di Jombang resmi dibatalkan. Hal ini menjadi duka bagi wali murid, namun berkah bagi para pedagan seragam sekolah. Omzet penjualannya meningkat drastis jelang digelarnya pertemuan tatap muka (PTM) pekan ini.

Seperti yang terjadi di salah seorang penjulan seragam sekolah Jalan Ahmad Yani Kecamatan/Kabupaten Jombang. Selama sepekan ini pembeli seragam sekolah mulai berdatangan. Wal hasil, omzet penjualan seragam sekolah di toko tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Baca Juga

“Benar, memang sudah lumayan ramai pembelian seragam ini. Padahal sebelumnya sepi, tapi setelah mengetahui kabar yang dimaksud, wali murid banyak yang beli seragam di sini. Ya sejak Minggu ini banyak pembeli, tapi kan masih belum sekolahnya,” ujar karyawan toko seragam Muhammad Slamet (46) saat ditemui KabarJombang.com.

Dalam setiap harinya, kata Slamet ada sekitar 20 orang pembeli seragam di toko tersebut. Selain seragam, para konsumen juga membeli beberapa macam aksesoris sekolah lainnya. Kendati mengalami peningkatan, namun harga seragam sekolah hingga kini masih tetap stabil dan tidak mengalami kenaikan.

“Meskipun banyak pembelian, harga seragam dan aksesoris lainnya tetap stabil saja. Hanya yang beda itu, waktu awal-awal pandemi dan seterusnya memang sangat sepi sekali setiap harinya itu. Akan tetapi kini sudah banyak yang membeli seragam dan kebutuhan alat sekolah lainnya,” kata pria asal Kelurahan Candi Mulyo, Jombang ini.

Sementara dari salah satu calon pembeli seragam di toko setempat menyampaikan, sebenarnya dirinya mengeluh setelah mendengar informasi bantuan kain seragam gratis ditiadakan. Sedangkan wali murid kian menurutnya masih kebingungan untuk melengkapi kebutuhan keluarga lainnya.

“Sebenarnya ngeluh, soalnya situasinya masih pandemi. Dan pekerjaan juga tidak bisa maksimal, sehingga pendapatan ekonomi itu tidak bisa dipastikan. Tapi katanya bantuan seragam yang buat anak untuk sekolah sekarang ditiadakan, jadi nambah beban,” ungkap perempuan yang enggan menyebut namanya.

Meski begitu, dirinya berharap pembelajaran tatap muka segera bisa dimulai. Sebab, menurutnya pembelajaran dengan sistem online, sangat berdampak terhadap perkembangan anaknya.

“Kalau memang sudah diperbolehkan pembelajaran tatap muka, bisa diterapkan dengan segera. Saya harap itu saja, sekolah bisa tatap muka terus. Biar anak saya bisa belajar dengan serius dan giat lagi,” tukas wanita paruh baya ini.

Iklan Bank Jombang 2024

TIMELINE BERITA

Berita Terkait