NGORO, KabarJombang.com – Langkanya barang namun permintaan tinggi, menjadi kunci penyebab harga barang ikutan terkerek. Ini seperti terjadi pada harga Aglonema, kalau di Indonesia dikenal dengan nama Bunga Sri Rezeki.
Lonjakan harga bunga hias dedaunan ini terjadi beberapa bulan lalu, saat virus Corona Disease (Covid-19) mewabah. Dimungkinkan, adanya kebijakan ‘berada di rumah’, menjadikan sebagian warga mengalihkan aktivitasnya bercocok tanam. Selain itu, adanya pembatasan impor, sehingga tanaman luar negeri ini mengalami penurunan stok di dalam negeri.
“Harga aglonema ini sudah naik beberapa bulan lalu. Seingat saya, ketika pandemi, Aglonema naik,” ungkap Lia (47) penjual tanaman hias di Desa Badang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, pada KabarJombang.com, Kamis (13/8/2020).
Dijelaskannya, Aglonema memiliki banyak jenis atau spesies. Di kios bunga milik Lia, harga Aglonema Stardust mencapai Rp 1 Juta-an. “Jenis ini, sudah rumpun dan tergolong sudah dewasa,” ujar Lia.
Untuk harga bunga Sri Rezeki berukuran kecil, di kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu. Meliputi Aglonema Spesies Stardust, Kochin, Moonlight dan Red Sumatera.
Sama halnya di kios yang bersebelahan dengan kios bunga milik Lia. Harga Aglonema jenis Anjamani merupakan bunga paling mahal, yakni seharga Rp 2 juta. Bunga jenis ini berukuran besar dengan warna dan guratan daun yang cantik.
“Bunga aglonema ini, saya ambilnya dari Kota Batu. Dan kebetulan ini adalah harga bunga paling mahal di tempat ini,” kata pemilik kios bunga tetangga Lia tersebut.
