Berburu Pete, Hasil Panen Raya di Wonosalam Jombang

Sulikah, penjual pete di Desa Pucangrejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang saat akan berjualan, Minggu (12/9/2021). KabarJombang.com/Diana Kusuma/
Sulikah, penjual pete di Desa Pucangrejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang saat akan berjualan, Minggu (12/9/2021). KabarJombang.com/Diana Kusuma/
  • Whatsapp

WONOSALAM, KabarJombang.com – Pete atau petai sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Kabupaten Jombang.

Pete yang memiliki nama ilmiah Parkia speciosa dan masuk ke dalam kategori sayuran. Warnanya yang hijau dan aromanya yang khas membuat pete mudah untuk dikenali.

Baca Juga

Bau yang khas dari pete tersebut biasanya tertinggal di dalam mulut serta urine setelah dikonsumsi. Hal ini juga yang kadang membuat sebagian orang tidak menyukai pete. Pete biasanya disajikan sebagai lalapan atau campuran membuat sambal goreng.

Nah, bagi Anda yang menyukai pete dan sedang berkunjung ke daerah Wonosalam, Kabupaten Jombang. Tidak ada salahnya mencoba sayuran ini, karena saat ini masyarakat sedang panen raya.

Sulikah (29), salah seorang penjual pete di Desa Pucangrejo, Kecamatan Wonosalam mengatakan sejak seminggu lalu panen pete cukup melimpah dan banyak masyarakat yang menjajakan di tepi jalan.

“Wonosalam sedang banyak yang panen pete di kebun makanya banyak yang berjualan disepanjang jalan hingga ke daerah atas,” tuturnya pada KabarJombang.com, Minggu (12/9/2021).

Disinggung mengenai hasil kebun di Wonosalam yang saat ini panen, Sulikah menjawab masih pete yang melimpah, sedangkan buah lain identik dengan Wonosalam belum banyak.

“Masih pete yang paling banyak, salak juga agak lumayan. Kalau durian masih belum atau jarang ada, alpukat ada tapi gak banyak,” katanya.

Dengan cara menggantungkan pete dan dikaitkan pada sela-sela genteng warungnya setiap pete dengan 20 lonjor dihargai Rp 35 ribu.

“Satu ikat isi 20 Rp 35 ribu, harganya juga bersaing dengan penjual pete, karena paling banyak sekali yang jualan sampai atas sana,” tuturnya.

Pete hasil panen milik tetangga dan kenalan Sulikah ini untuk penjualannya sengaja hanya digantungkan di warungnya untuk memikat pembeli untuk mampir membeli pete yang disiapkannya mulai pagi dan sore, karena siang dia harus tutup dan istirahat sejenak.

“Ini bukan panen sendiri, ambil dari tetangga atau teman yang punya dititipkan disini nanti ambil untungnya setelah hitungan pete yang terjual. Penjual pete disini jarang kirim ke luar wilayah, paling tengkulak yang datang langsung kesini ambil,” kata Sulikah memungkasi.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait