Puluhan Tahun Jualan Krupuk Keliling, Seorang Kakek di Jombang Ngonthel

Abdul Somad penjual krupuk asal Desa Badas. Saat ditemui di Jalan KH Wahid Hasyim, Jombang, (Foto: Anggraini).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Krupuk merupakan makanan ringan yang sudah populer di kalangan masyarakat Indonesia termasuk Jombang. Krupuk sebagai lauk hidangan dan penyemangat dalam menyantap berbagai macam makanan.

Krupuk saat ini banyak dijajakan berkeliling dengan menggunakan sepeda motor. Namun, dibalik itu, ternyata masih ada penjual krupuk keliling dengan mengendarai sepeda onthel tua.

Baca Juga

Adalah kakek Abdul Somad (61) asal Desa Badas, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang ini. Ia lebih memilih menjajakan krupuknya dengan sepeda ontel tua miliknya sejak tahun 1997 hingga sekarang.

Dengan rengkek besar berwarna hijau berisikan krupuk yang diletakkannya diatas boncengan sepeda ontel tuanya ini.

Abdul Somad mengaku, kendati ia bisa mengendarai sepeda motor. Namun diamengaku lebih nyaman menggunakan sepeda ontel tua miliknya.

“Saya memilih ngontel karena lebih sehat saja, meski punya motor tapi ndak enak saja kalau jualan krupuk ndak pakai sepeda ontel,” terang Somad kepada KabarJombang.com di Jalan KH Wahid Hasyim, Jombang, Minggu (27/9/2020).

Krupuk yang diperolehnya dari sebuah pabrik di Sumobito ini merupakan salah satu penyambung hidup Somad dan keluarganya sejak 23 tahun silam hingga sekarang. Sementara, istrinya di rumah juga membuka toko klontong.

Berjualan krupuk keliling yang dimulainya dari pukul 07.00 hingga pukul 12.00 WIB ini dilakoninya setiap hari tanpa ada rasa lelah meski cucuran keringat menetes dikulit gelapnya akibat sorotan matahari.

“Setiap hari saya keliling jualan krupuk dari Badas sampai Pasar Legi Jombang, tapi terkadang juga ambil libur satu hari, biasanya hari Jumat atau Minggu,” katanya.

Harga krupuk yang dibandrolnya mulai dari Rp 500, biasanya dijualnya ke warung-warung dan untuk harga Rp 3 ribu. Biasanya orang-orang rumahan yang membeli. Sementara untuk jenis krupuk yang dijualnya ada dua, krupuk kotak dan renteng (uyel).

Warung langganan krupuk Somad ada sekitar 10 warung. Warung tersebut berada di di Peterongan, Mancar, Jalan KH Wahid Hasyim, dan Pasar Legi Jombang.

“Rata-rata warung belinya Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu, tapi terkadang juga tidak mesti,” singkatnya.

Dengan semangat mengayuh sepeda ontelnya dari pagi hingga siang hari. Somad perharinya hanya mengantongi omzet yang berkisar Rp 50 ribu untuk menghabiskan krupuk jualannya.

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait