PPKM Darurat, Pedagang Sore di Area Jombang Kuliner Tak Lagi Moncer

JOMBANG, KabarJombang.com – Sejak diterapkannya PPKM Darurat sejak 3-20 Juli 2021 mendatang, membuat beberapa pedagang yang berjualan sore hari mengeluhkan sepi pembeli.

Seperti halnya dirasakan para pedagang di area Jombang Kuliner sepanjang Jalan Dr Soetomo.

Salah satu pedagang makanan jagung di area tersebut, Yati menuturkan keluhannya berjualan selama PPKM Darurat pendapatan hasil penjualannya dilihat dari omset setiap harinya mengalami penurunan hampir 90 persen.

“Hari hari biasanya bawa uang sekitar Rp 300 ribu, sejak pemberlakuan PPKM Darurat setiap hari dia hanya pulang membawa uang sekitar Rp 40 ribu sampai dengan Rp 60 ribu. Lha gimana mau rame kalau jam 20.00 WIB sudah harus tutup, lampu PJU dimatikan, dan jalan menuju sini ditutup semua,” tuturnya pada KabarJombang.com, Kamis (15/7/2021).

Hal senada juga diungkapan pedagang lain, Joko Santoso menurutnya sebagai pedagang sore dirugikan dengan batasan jam disaat PPKM Darurat yang mengharuskan tutup lebih awal.

“Ya sampean lihat sendiri, sepi. Orang-orang mau kesini juga nggak bisa cari jalan harus muter-muter wong jalannya ditutup. Ditambah lagi persiapan mulai buka sekitar pukul 16.00 WIB buka sebentar terus tutup pukul 20.00 WIB jualan bisa rame gimana,” ungkapnya.

Menurutnya penutupan jalan di beberapa titik di wilayah Jombang mengganggu eksistensi para pedagang yang berjualan di Jalan Dr Soetomo, bahkan beberapa memilih untuk meliburkan diri dikarenakan hasil penjualan tak sebanding dengan biaya operasional.

“Tolong ya, sekali lagi tolong, kalau mau membuat kebijakan itu dipikirkan nasib kami. Saya tidak berharap banyak yang penting jualan gak sepi katanya pengen Jombang yang berkarakter dan berdaya saing,” kata Joko dengan nada agak kesal.