Meski Sudah Mendekati Idul Adha, Penjualan Kambing Kurban di Pasar Hewan Jogoroto Jombang Masih Sepi Pembeli

Foto : Pedagang hewan kambing di Pasar Hewan Janti Jogoroto Jombang menjelang Idul Adha 2025. (Wahyu/KabarJombang).
  • Whatsapp

JOGOROTO, KabarJombang.com – Meski hari raya Idul Adha tinggal hitungan hari, nampaknya belum begitu dirasakan oleh beberapa penjual hewan kambing di Jombang. Hal itu dirasakan oleh para pedagang kambing di Pasar Hewan Desa Janti Kecamatan Jogoroto Jombang.

Mereka mengeluhkan dampak dari daya beli masyarakat yang menurun, sehingga berdampak pada penjualan hewan kurban yang sepi.

Baca Juga

Ali Maksum pedang kambing asal Desa Bandung Kecamatan Diwek yang mengeluh karena kambing yang ia bawa belum habis. Hal itu menandakan bahwa saat ini daya beli masyarakat terhadap hewan kurban kambing menurun.

“Saya berjualan dari tadi pagi sampai siang ini kambing yang saya bawa belum habis terjual. Hewan kurban yang saya bawa tadi berjumlah 4 ekor kambing, namun yang terjual baru 2 ekor kambing. Menurut saya itu menandakan bahwa daya beli atau daya minat masyarakat terhadap hewan kambing sangat menurun,” ujarnya, Rabu (4/6/2025).

Ia juga memprediksi ketika kurang 2 hari ini belum banyak pembeli, maka satu hari sebelum Idul Adha juga akan mengalami sepi pembeli. Selain itu, ia menegaskan bahwa hewan yang tersedia di Pasar Hewan Janti sangat banyak, namun pembeli masih sepi.

“Jika dilihat hari ini saja kurang 2 hari menuju Idul Adha pembeli hewan kurban kambing masih sepi, perkiraan 1 hari menjelang Idul Adha juga sepi. Sedangkan, disini hewan kambing sangat banyak dari yang harga murah sampai yang mahal, dari ukuran kecil sampai ukuran besar semua ada disini. Masalahnya pembelinya tidak ada, jadi bisa dikatakan Pasar Hewan sepi. Sementara kalau Pasar Hewan disebut ramai, jika pembeli banyak dan penjual juga banyak,”tegasnya.

Sementara itu, Ahmad Rozak, pedagang kambing asal Peterongan Jombang turut mengeluhkan kurangnya minat daya beli masyarakat terhadap hewan kambing sebagai salah satu komoditi hewan kurban.

Ia mengeluhkan dari semua hewan kambing yang dibawanya belum separuh hewan kambing yang terjual.

“Saya dari pagi sampai siang hari ini baru terjual 2 ekor kambing dari 10 kambing yang saya bawa ke Pasar Hewan Janti. Seharusnya, hari ini banyak-banyaknya pembeli karena sekarang sudah masuk hitungan pahing. 10 hewan kurban yang saya bawa hanya terjual 2 ekor saja menurut saya itu kondisi bisa dikatakan sepi pembeli,”ucap Ahmad Rozak.

Ahmad Rozak memperkirakan sepinya pembeli karena pengaruh daya minat masyarakat yang lebih senang memilih hewan sapi sebagai salah satu komoditi hewan kurban.

“Faktornya mungkin karena masyarakat banyak yang memilih berkurban menggunakan hewan sapi, sebabnya sapi bisa digunakan lebih dari satu orang, selain itu banyaknya orang yang bergabung dalam arisan hewan kurban dengan menggunakan hewan sapi,”paparnya.

Mustakim juga merasakan hal yang sama. Meskipun hewan kambing yang ia bawa ke Pasar Hewan Janti menyisakan satu hewan saja, menurutnya sangat berbeda dengan tahun kemarin.

Tahun kemarin hewan kurban milik Mustakim habis terjual lebih dari 100 ekor kambing, sedangkan tahun ini sangat tidak memungkinkan mencapai angka tersebut.

“Tadi saya membawa 9 kambing ke Pasar Hewan Janti Peterongan, sampai siang ini hanya tersisa 1 ekor saja. Namun, kalau dibandingkan tahun-tahun kemarin penjualannya masih ramai tahun kemarin. Idul Adha kemarin hewan kambing milik saya habis terjual 100 ekor lebih, itupun kambing yang ada dirumah saja. Sedangkan, tahun ini mengalami pengurangan banyak sekali. Sulit untuk bisa mencapai minimal 100 ekor,”ucapnya.

Ia memperkirakan faktor utama penyebab sepinya daya beli masyarakat terhadap hewan kambing adalah faktor ekonomi masyarakat.

“Kemungkinan faktor utamanya karena ekonomi. Saat ini banyak orang-orang yang terkena PHK dan orang-orang yang masih menganggur. Terlebih momen Idul Adha ini bersamaan dengan momentum anak-anak masuk sekolah atau masuk kejenjang selanjutnya. Jadi pengeluaran orang lebih banyak,”pungkasnya.

Berita Terkait