Salah Satu Konsultan Siap Bongkar Permainan Fee Proyek di Disdikbud Jombang yang Ugal-ugalan

Foto : Mohammad Hasib Al Isbilly, Direktur CV Era Muda Consult, saat ditemui wartawan Kabar Jombang.
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Setelah salah satu aktivis Jombang, Aan Anshori angkat bicara soal dugaan pungli proyek PL bidang SMPN di Disdikbud, kini giliran salah satu konsultan yang selama ini terlibat dalam pengerjaan proyek konsultan, perencanaan dan pengawasan mengungkap kebobrokan proyek yang ada di Disdikbud Jombang.

Selain itu, Ia juga mendukung pernyataan Aan Anshori untuk mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) agar segera melakukan investigasi.

Baca Juga

Mohammad Hasib Al Isbilly, Direktur CV Era Muda Consult, saat ditemui wartawan Kabar Jombang pada (31/7/2024), mengaku adanya kejanggalan dalam proyek Penunjukan Langsung (PL) bidang SMPN di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang pada tahun ini (2024).

Ia sebagai konsultan perencanaan bangunan dan pengawasan yang selama ini terlibat, mengaku faham betul bagaimana prosesnya supaya mendapatkan proyek di Disdikbud.

Bahkan dalam pengakuannya, tidak hanya kontraktornya saja yang harus menyetor komisi fee kepada Disdikbud, tapi jasa konsultannya juga harus menyetor fee untuk bisa mendapatkan proyek tersebut. Dan pembagian fee nya menurutnya sangat ugal-ugalan yakni 50-50.

“Ya gak masuk akal kalau segitu, parameternya Dinas itu apa ketika seseorang untuk mendapatkan pekerjaan?. Kalau tidak ada feenya belum tentu bisa untuk mendapatkan proyek tersebut. Memang keyataanya seperti itu kalau fee nya kurang, apalagi tidak ngasih fee ya tidak diberi pekerjaan,” ungkapnya.

“Sudah bukan rahasia umum lagi, kalau tidak ada embel-embel itu ya jelas tidak mendapat pekerjaan. Tapi kalau mintanya 50-50 ya gak masuk akal saja,” tambahnya.

Lebih lanjut, sampai saat ini bukti-bukti transfer masih ia simpan. Dirinya mengaku siap mengungkap biar ada keadilan dalam pembagian proyek fisik PL maupun proyek jasa konsultan. Ia mendesak agar Dinas harus berani terbuka di umumkan ke publik siapa saja yang mendapat proyek kontraktor maupun konsultan tersebut.

“Jangan di tutup-tutupi, setahu saya yang mendapatakan proyek di Dinas, ya orang itu itu saja. Kan kasian kontraktor maupun konsultan lainnya, yang tidak pernah mendapatkan proyek. Karena Dinas sendiri sudah punya orang-orang binaan untuk mengerjakan proyeknya,” jelasnya.

Bahkan menurutnya ada orang Dinas sendiri yang pinjam bendera CV untuk mengerjakan proyek tersebut. Ia meminta hal semacam itu harus segera dibenahi dan Dinas harus terbuka dalam pembagian proyek PL pada kontraktor maupun konsultan di tahun ini.

“Kalau dulu tidak seperti ini, semua terbuka, berapa jumlah PL nya dan di bagi rata. Kalau sekarang yang menguasai hanya segelintir orang saja, itupun dia juga merangkap sebagai konsultan dan juga kontraktor,” terangnya.

“Harusnya kan tidak boleh seperti itu kalau kontraktor, ya kontraktor saja jangan merangkap konsultan juga. Kalau itu terjadi  dalam pekerjaan fisiknya tidak bisa maksimal, karena mereka yang mengambar sekaligus merencanakan, kemudian mengerjakan juga. Jelas itu akan mempengaruhi kualitas bangunannya,” tuturnya.

Ia selama ini memang mendapatkan pekerjaan di Disdikbud Jombang sebagai konsultan perencanaan dan pengawasan, akan tetapi pada tahun ini (2024) kenapa kok tidak dapat. Padahal tidak ada masalah ataupun peringatan dan saya bekerja secara professional, seluruh legalitas dan persyaratan saya semuanya lengkap,” ujarnya sambil keheranan.

Gus Billy sapaan akrabnya, sangat mendukung pernyataan Aan Anshori, untuk mendesak PJ Bupati Jombang dan APH agar segera melakukan investigasi pada kasus tersebut. Karena menurutnya hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja dan sudah jelas merugikan.

“Apalagi ini mengenai bangunan sekolah, yang didalamnya ada siswa-siswi dan guru yang sedang melakukan proses belajar mengajar. Mereka harus terlindungi dengan baik dan harus merasa nyaman saat melakukan pembelajaran,” ucapnya.

Dirinya mengaku siap jika dipanggil, dan akan diungkap kejanggalan pada semua proyek yang melibatkan jasa konsultan. Bahkan menurutnya hal tersebut tidak hanya terjadi di Disdikbud saja, tapi di Dinas lain juga sama, malah lebih parah lagi.

“Saya siap jika dipanggil, akan saya ungkap semua proyek jasa konsultan dan bukan hanya di Disdikbud saja hal seperti itu di dinas lain juga sama, malah lebih parah lagi,” pungkas, Direktur CV Era Muda Consult tersebut.

Saat berita ini ditulis, wartawan Kabar Jombang sudah berusaha mengkonfirmasi terkait hal tersebut kepada Kepala Disdikbud Jombang. Namun belum ada balasan sampai berita ini ditayangkan.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait