DIWEK, KabarJombang.com– Berbekal optimis meski di masa PPKM menjadi modal penjual bendera musiman untuk membuka lapaknya jelang perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia. Seperti yang dilakukan pria asal Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat ini.
Adalah Diki (25) warga asal Kota Kembang ini telah tiba di Jombang sejak dua hari yang lalu dengan membawa bendera ataupun umbul-umbul yang siap dijualnya. Ia membuka lapaknya di tepi Jalan Prof Moh Yamin, Pandanwangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
“Sampai Jombang teh dua hari yang lalu dan hari ini bari buka. Optimis berjualan ke sini meskipun masih PPKM karena banyak yang bilang di sini banyak yang beli bendera setiap mau Agustus,” tuturnya pada KabarJombang.com Selasa (27/7/2021).
Diki mengungkapkan, pemberlakukan PPKM untuk menekan angka Covid-19 sempat membuatnya tidak bekerja selama tiga bulan. Ia pun akhirnya memutuskan untuk berjualan bendera dengan modal sendiri Rp 10 juta.
“Kalau saya teh modal sendiri saya bawa modal barang Rp 10 juta, semoga nanti sebelum pulang ini semua habis yang nanti rencana tanggal 16 Agustus 2021 baru balik lagi ke Bandung,” ungkapnya.
Disinggung memilih Jombang sebagai tempat dirinya membuka lapak bendera, diakuinya karena aktifitas dan mobilitas termasuk jalan masih tergolong longgar dibanding kota lain.
“Alasan lain juga Jombang masih agak longgar ya untuk orang keluar, jalan-jalannya juga masih dibuka. Beda sama di Bandung atau Surabaya bener-bener susah mau keluar apalagi kalau jualan gini, peminatnya juga gak ada. Meski sempat takut gak ada akses masuk tapi coba aja ternyata bisa masuk juga,” terangnya.
Terkait dengan akses jalan atau masuk ke Jombang dibeberkannya bahwa beberapa orang yang biasa berjualan tidak berangkat untuk berjualan karena khawatir menemui penutupan atau penyekatan jalan. Kondisi tersebut hampir sama dengan pantauan KabarJombang.com. Mendekati bulan Agustus penjual bendera tidak banyak dijumpai seperti tahun lalu.
“Teman penjual yang dari Garut biasa jualan tapi kali ini enggak jualan karena takut dan khawatir ada penyekatan atau gak bisa masuk kesini karena masih PPKM juga,” katanya.
Untuk menunjang kelancaran perjalanannya, Diki sendiri telah melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Seperti keterangan sudah vaksin dan bebas Covid-19.
“Waktu sebelum perjalanan ke sini sudah siapin persyaratannya. Saya udah vaksin, sama antigen dan hasilnya negatif biar dalam perjalanan aman juga gak khawatir. Tadinya barangnya dulu saya paketin titip di stasiun baru saya nyusul ke sini pakai bus,” kata Diki memungkasi.
Bendera yang dijual Diki dipatok mulai harga Rp 15 ribu hinggga Rp 300 ribu akan dijualnya setiap hari mulai pukul 05.00 WIB hingga waktu jelang petang.