PETERONGAN, KabarJombang.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah, permintaan Keripik Tempe HH, usaha yang dikelola oleh Hafidz Muzakki (28), pemuda asal Dusun Kandangan Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang ini terus meningkat pesat.
Keripik tempe khas Jombang ini, kini menjadi salah satu pilihan utama bagi para pemudik yang ingin membawa oleh-oleh khas Jombang untuk keluarga di kampung halaman.
Sejak awal bulan Ramadan, Hafidz mengungkapkan bahwa pesanan terus meningkat, terutama menjelang hari raya. “Alhamdulillah, pesanan kami meningkat hingga 3 sampai 4 kali lipat dibandingkan hari biasa. Banyak pembeli yang ingin membawa Keripik Tempe HH sebagai oleh-oleh saat mudik ke kampung halaman,” kata Hafidz saat diwawancarai pada Selasa (18/3/2025).
Keripik Tempe HH, yang berdiri sejak 2019, kini menjadi salah satu produk favorit para pemudik. Selain memiliki rasa yang enak, keripik tempe ini juga dikemas dengan praktis, membuatnya mudah dibawa dalam perjalanan.
Omset yang diperolehnya selama Ramadan mencapai sekitar 4 juta per bulan. Untuk produksi, Hafidz mengungkapkan bahwa mereka memproduksi sekitar 6 kilogram keripik tempe per hari sepanjang bulan Ramadan, hal tersebut ia lakukan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, apalagi menjelang lebaran.
“Biasanya kami hanya memproduksi 2 hingga 3 kali dalam seminggu, tetapi saat Ramadan ini, kami harus memproduksi setiap hari untuk memenuhi pesanan yang datang, terutama untuk oleh-oleh mudik. Berbeda dengan hari biasa yang hanya memproduksi 3-4 kilogram dalam 2 hingga 3 kali produksi selama seminggu,” terang Hafidz.
Keripik Tempe HH menawarkan tiga varian rasa, yaitu original, barbeque, dan yang paling diminati, pedas daun jeruk. Varian rasa pedas daun jeruk menjadi yang paling laris karena memiliki cita rasa pedas yang khas, serta aroma daun jeruk yang menggoda. Produk ini tidak hanya digemari oleh warga lokal, tetapi juga oleh para perantau yang membawa oleh-oleh khas Jombang.
Harga yang ditawarkan untuk Keripik Tempe HH cukup terjangkau, dengan kemasan mulai dari Rp1.000 hingga Rp30.000. Selain itu, keripik tempe ini juga bisa dibeli dalam bentuk kilogram dengan harga Rp70.000.
“Keripik tempe ini sangat potensial untuk menjadi oleh-oleh khas Jombang. Kami ingin masyarakat di sekitar sini juga bisa merasakan manfaat secara ekonomi dari berkembangnya usaha ini,” ungkap Hafidz.
Selain menjadi pilihan oleh-oleh di kalangan pemudik, Keripik Tempe HH juga sudah merambah ke berbagai daerah, mulai dari Medan, Sumatra Utara, NTT, hingga beberapa kota di Jawa Timur. Banyak pembeli yang memesan keripik tempe ini untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga, teman, atau kolega di kampung halaman.
“Banyak yang membeli Keripik Tempe HH untuk dibawa pulang saat mudik Lebaran. Ini menjadi pilihan oleh-oleh yang pas karena rasanya yang enak dan kemasannya yang praktis,” jelas Hafidz.
Hafidz berharap, dengan semakin populernya Keripik Tempe HH, usaha ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi keluarganya, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian di sekitar lingkungan temlat produksinya.
Selain itu ia juga berkeinginan untuk menghilangkan pandangan orang bahwa keripik tempe itu identik dengan tengik atau mlempem. Ia ingin keripik tempe HH menjadi camilan yang digemari oleh semua kalangan, terutama anak muda.
Wildan Prayoga (25) salah seorang pelanggan mengungkapkan bahwa ia membeli keripik tempe khas Jombang ini karena rasa yang bervariasi, seperti gurih, pedas, asin, serta rasa original yang tersedia.
“Keripik Tempe HH ini sangat cocok untuk oleh-oleh mudik. Rasa yang enak dan kemasan yang praktis membuatnya jadi pilihan favorit. Selain itu untuk harganya menurut saya juga sangat terjangkau tidak menguras dompet, apalagi bagi saya yang baru lulus kuliah,” paparnya.
Ia beralasan membeli tempe di tempat tersebut yakni karena yang pertama beda dari yang lain, mulai dari ketipisannya, rasa, tekstur, kemudian untuk kemasannya juga praktis, bisa dibuka tutup sehingga tidak cepat basi.
“Saya sudah beberapa kali membeli keripik tempe HH untuk dibawa pulang ke kampung halaman saat Lebaran. Selain rasanya yang enak dan kemasannya yang awet, tempe ini juga menjadi pilihan yang beda dari oleh-oleh pada umumnya. Teman-teman saya yang ada di luar kota pun suka, dan sering saya bawakan, karena jarang ada oleh-oleh khas Jombang yang seperti ini,” pungkasnya.