Varian Covid-19 Eris Masuk Indonesia, Ini Gejalanya

Ilustrasi Coivid-19. (Istimewa).
  • Whatsapp

KabarJombang.com- Varian Covid-19 Eris sudah terdeteksi masuk di Indonesia beberapa bulan lalu, sebelum menyebabkan lonjakan kasus di Inggris.

Pakar epidemioogi Griffith University Dicky Budiman mengatakan bahwa Covid-19 sub-varian baru bernama Eris sudah cukup lama masuk di Indonesia.

Baca Juga

“Data menunjukkan, EG.5.1 atau Eris sampel pertama itu paling awal tercatat di Jakarta, Indonesia, dan itu di awal-awal Maret,” kata Dicky Senin (7/8/2023).

Dicky menerangkan, subvarain Omicron EG.5.1 tersebut sudah menyebar ke Asia, Eropa, dan Amerika Serikat, kurang lebih ada 36 negara.

Mengutip The Independent pada Senin (7/8/2023), data UK Health Security Agency (UKHSA) menunjukkan Eris menjadi varian kedua terbanyak di Inggris yang menyebabkan infeksi Covid-19, setelah Arcturus.

Lonjakan kasus Covid-19 diperkirakan hampir 200.000 pada Juli. Pada 4 Juli, kasus tercatat 606.656 naik menjadi 785.980 pada 27 Juli, menurut data The Zoe Health Study, yang memperkirakan angka infeksi Covid-19 di Inggris.

Apa itu varian Eris ?

Dikutip dari USA Today, Eris adalah sebutan untuk EG.5.1, sebuah varian dari Omicron (B.1.1.529).

WHO sudah mencatat Eris sebagai varian yang sedang dipantau (variant under monitoring/VUM), tetapi belum sebagai varian yang menjadi perhatian (variant of concern/VOC).

Varian Covid-19 ini sudah ditambahkan dalam daftar pantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah garis keturunan EG.5 (E.G5#).

Menurut UKHSA, Eris awalnya muncul sebagai varian yang sedang dipantau pada 3 Juli 2023 karena meningkatnya laporan kasus Covid-19 secara internasional, khususnya di Asia.

Kepala perawatan primer dan kesehatan masyarakat di Imperial College London, Profesor Azeem Majeed mengatakan, tidak terlalu mengkhawatirkan varian Eris.

“Saya tidak merasa bahwa orang harus terlalu khawatir dengan peningkatan kasus Covid-19 baru-baru ini. Jumlah kasus memang akan berfluktuasi dan akan ada periode ketika jumlah kasus di Inggris meningkat,” ujarnya.

Dikutip dari Metro, kepala imunisasi di UKHSA, Dr Mary Ramsay mengatakan bahwa Eris tidak lebih berbahaya dari pada kasus Omicron sebelumnya. Meski, kasus Covid-19 dalam laporan mingguan terus meningkat di Inggris.

Apa saja gejala Covid-19 Eris?

Mengutip Metro, gejala Covid-19 Eris mirip dengan varian Omicron. Berikut macam gejala Covid-19 Eris, menurut The Zoe Health Study:

  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Hidung tersumbat
  • Bersin
  • Batuk tanpa dahak
  • Sakit kepala
  • Batuk berdahak
  • Suara serak
  • Sakit atau nyeri otot
  • Indra penciuman yang berubah

Gejala tradisional seperti sesak napas, kehilangan penciuman dan demam kini jauh lebih jarang.

Jika Anda mengalami gejala Covid-19 seperti di atas, Anda perlu periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang pasti dan pengobatan segera.

Meski gejala Covid-19 Eris terlihat seperti penyakit ringan biasa, tidak ada salahnya untuk waspada demi kesehatan Anda dan orang terdekat Anda.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait