KABARJOMBANG.COM – Meski baru dikembangkan sekitar dua bulan lalu, Wana wisata alam Goa Jepang, yang berlokasi di Alas (Hutan) Gedangan Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang, menjadi pilihan alternatif lokasi jujugan wisatawan domestik. Apalagi di hari libur, seperti di hari Minggu (30/4/2017) kemarin.
“Biasanya, pengunjung di hari libur membludak, bisa mencapai 5 ribuan pengunjung. Namun, saat hari biasa, sedikitnya 300 orang pengunjung,” kata Tasmilan (47), Polhut (Polisi Hutan) setempat, kepada KabarJombang.com di lokasi, Minggu (30/4).
Untuk masuk ke wisata yang lokasi perbatasan Kecamatan Mojoagung dan Wonosalam ini, kita dikenai jasa parkir sebesar Rp 5 ribu. Disitu, kita bisa bersantai di tengah hutan jati sembari menikmati panorama hijau nan elok dan jurang yang curam.
Sebelum ke lokasi goa, tepatnya di bibir tebing bukit, juga terdapat beberapa lokasi buatan berbentuk bunga matahari, lingkaran, love yang terbuat dari papan kayu, dan sarang burung. Untuk ke lokasi ini, kita harus merogoh kocek Rp 2 ribu per orang. Di lokasi buatan ini, banyak pengunjung berburu untuk berfoto selfie atau bersama-sama. Bahkan, lokasi ini juga menarik pecinta dan pekerja fotografi untuk dijadikan spot foto pre-wedding.
Sementara untuk ke lokasi Goa Jepang, kita harus menyusuri kemiringan tebung yang cukup curam. “Dari lokasi spot foto ke goa, berjarak sekitar 50 meter dengan kecuraman sekitar 45 derajat. Medannya licin jika habis diguyur hujan. Harus ekstra hati-hati,” papar Tasmilan.
Tasmilan menjelaskan, Goa Jepang tersebut kali pertama ditemukan pihak Perhutani KPH Jombang BKPH Jabung Trowulan, beberapa tahun silam. Dulunya, goa tersebut menjadi tempat penyimpanan bahan makanan, senjata, dan perlengkapan lain tentara Jepang saat menguasai Indonesia.
“Waktu itu, di lokasi ini ditemukan beberapa barang-barang milik tentara Jepang, yang kini sudah diamankan,” kata pria yang juga warga Sumberjo Kecamatan Wonosalam ini.
Menurutnya, ibarat rumah, goa ini masih jendelanya. Sementara pintu masuk dan keluar pada goa tersebut, hingga kini masih misteri. “Kita juga belum bisa mengatakan, goa ini menghadap kemana. Karena ini, ibaratnya masih jendelanya,” bebernya.
Saat ini, lanjut Tasmilan, pihak Perhutani masih terus mengembangkan beberapa lokasi agar mampu menarik wisatawan baik dari dalam dan luar Jombang. “Kami akan terus mengembangkan dan menata wana wisata ini, agar lebih menjadi daya tarik tersendiri,” pungkasnya.
Anda tertarik berlibur kesana?. Untuk menuju Goa Jepang ini terbilang cukup mudah. Bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor dan mobil. Rutenya yakni, dari pertigaan terminal Mojoagung ke arah selatan atau arah menuju Wonosalam. Sekitar jarak 500 meter, ada pertigaan lagi, sebelum jembatan Desa Karangwinongan, belok saja ke arah timur.
Selanjutnya, anda tinggal menyusuri jalan tersebut menuju Goa Jepang. Tepat di sisi kiri jalan, sekitar 2 kilometer sebelum masuk Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam, terdapat gapura masuk Goa Jepang yang terbuat dari kayu. (rief/kj)