MOJOAGUNG, KabarJombang.com – Kesadaran masyarakat mengenai tanggung jawab limbah sampah, nampaknya belum bisa dilakukan sebaik mungkin. Terlihat dari tindakan masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, terlebih membuang sampah ke sungai.
Seperti yang terjadi di sepanjang jalur sungai Desa Tanggalrejo hingga Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung Jombang. Tumpukan sampah sangat nampak bagi warga yang melintasi jalur tersebut.
Muhammad Ali Afandi, warga Desa Dukuhdimoro yang berlokasi di pinggiran sungai mengeluh, karena Dam di Dusun Penanggalan Desa Dukuhdimoro terkena dampak pembuangan sampah sembarang.
“Dampaknya bau yang menyengat karena ada sampah seperti bangkai, sehingga saya menyampaikan ke petugas pengairan untuk segera ditindak,” jelas Muhammad Ali Afandi.
Hal serupa dialami pula oleh Endang selaku RW 03 desa Dukuhdimoro kecamatan Mojoagung Jombang. Ia juga mengeluhkan banyaknya sampah yang dibuang di sepanjang sungai.
“Kalau disini sampahnya bau menyengat. Sampah bukan dari warga Dukuhdimoro, melainkan sampah kiriman dari hulu sana jadi sampahnya sampai ke dam Penanggalan. Sampahnya mulai pampers, bekas makanan dan lain-lainnya,” ujar Endang.
Sugeng Budi, Mantri Perairan Desa Dukuhdimoro Kecamatan Mojoagung juga turut menyampaikan tindakan dan keluh kesahnya terkait pembuangan sampah di sungai yang terus terjadi.
“Tindakannya akan kita bersihkan, tapi kami perlu support dari semua pihak. Kami sudah pernah melakukan himbauan bersama perangkat desa terkait hal itu. Selain itu kami juga meminta bantuan kepada warga untuk bersama-sama mengawasi sungai dari sampah,” ujar Sugeng Budi.
Pria yang akrab disapa Pak Bas itu, juga mengeluhkan kurangnya dukungan atau fasilitas yang membantu dalam menjaga sungai agar tetap steril dari sampah.
“Kami petugas Perairan bertugas membagi air sungai untuk keperluan irigasi petani, sehingga sebelum saya membuka aliran dam sungai saya harus konfirmasi terkait keperluan petani. Kami juga perlu bantuan menangani sampah, kalau saya sendiri beserta tim yang hanya 8 orang tidak mampu mengatasi hal itu sendirian. Ditambah dengan budaya pembuangan sampah masyarakat sekarang yang serba simpel tinggal buang ke sungai tanpa memikirkan dampak kedepannya,” ungkap Sugeng Budi.
Harapan adanya dukungan terus diungkapkan oleh Sugeng Budi beserta tim Perairan desa Dukuhdimoro yang turut berupaya menjaga kebersihan dan keindahan sungai.
“Kami mengharapkan adanya himbauan kepada setiap desa memberikan hukuman bagi yang membuang sampah di sungai akan dikenakan denda, agar mereka jera, kemudian perlu adanya fasilitas berupa kendaraan tosa disetiap dam sungai untuk mengangkut sampah-sampah dari dam agar tidak diletakkan di pinggiran sungai, sebab kalau sampah ditaruh di pinggir sungai sama-sama mengganggu masyarakat, dan perlunya tambahan tenaga kebersihan atau pengangkut sampah di setiap desa,” tutupnya.