SUMOBITO, KabarJombang.com – Tantangan dalam memahami pelajaran sulit seperti pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alma (IPA) salah satunya sistem pencernaan kini bisa diatasi dengan cara yang lebih menarik berkat kreativitas seorang guru madrasah dari Jombang.
Didin Handoko, guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam Curahmalang, Kecamatan Sumobito, berhasil mengembangkan media pembelajaran inovatif berupa komik Augmented Reality (AR) yang interaktif dan mudah dipahami siswa.
Karya tersebut, yang diberi judul ‘Ayo Kenal Tubuhmu’, tak hanya mengubah cara belajar siswa di kelas, tapi juga berhasil meraih prestasi nasional. Dalam ajang Kompetisi Inovasi Media Pembelajaran Berbasis IT 2025 yang digelar oleh MGMP TIK Kemenag Jawa Timur dan didukung Kementerian Agama RI, Didin berhasil menyabet Juara 3 Nasional.
Dengan tokoh utama bernama Albirruni, komik ini mengajak siswa kelas V menjelajahi organ-organ dalam sistem pencernaan manusia melalui tampilan 3D yang dapat diakses menggunakan ponsel pintar.
“Awalnya banyak siswa kesulitan memahami materi karena terlalu abstrak. Maka saya ciptakan media yang bisa diakses secara visual dan interaktif,” jelas Didin saat dikonfirmasi pada Jum’at (6/6/2025).
Komik ini dikembangkan menggunakan perpaduan beberapa platform digital, seperti Canva untuk ilustrasi cerita, Assemblr Studio untuk menciptakan elemen 3D dan marker AR, serta Assemblr EDU untuk digunakan siswa saat berinteraksi dengan konten digital.
Bukan hanya menarik secara visual, media ini juga terbukti meningkatkan semangat belajar siswa. Dalam presentasi final kompetisi yang diadakan di Surabaya pada 28 Mei 2025, Didin menunjukkan dokumentasi antusiasme siswa saat berinteraksi dengan komik AR tersebut di kelas. “Anak-anak jadi aktif bertanya, lebih paham, dan pembelajaran terasa lebih hidup,” tambahnya.
Lebih dari sekadar pencapaian pribadi, guru asal Dusun Sembujo, Desa Budugsidorejo ini ingin menunjukkan bahwa inovasi bisa lahir dari mana saja, termasuk dari madrasah di pelosok desa. Ia berharap karya ini bisa menginspirasi guru-guru lain untuk mulai memanfaatkan teknologi dalam pendidikan.
“Inovasi itu bukan soal besar-kecilnya, tapi seberapa besar pengaruhnya bagi siswa. Teknologi bisa jadi jembatan menuju pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna,” pungkas Didin.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga, rekan-rekan guru, dan murid-muridnya atas dukungan penuh selama proses pengembangan karya tersebut.