Pendidikan Sistem Daring, Pengelola Kantin Sekolah Mengeluh

Puji pengelola kantin di MAN 8 Jombang (Foto: DianaKN) 
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Karena pandemi Covid-19, sekolah ditutup KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) menggunakan sistem daring. Dampaknya, membuat pengelola kantin sekolah mengeluh, karena usahanya ikut tutup.

Seperti yang dialami Puji (52) warga Parimono, Kecamatan Jombang, pengelola kantin MAN 8 Jombang. Dirinya mengeluh karena tidak bisa berjualan lagi karena sekolah ditutup.

Baca Juga

“Ya selama corona ada, enggak jualan lagi sampai sekarang ini. Padahal kebutuhan dan tanggungan-tanggungan lain juga harus dipenuhi, “ungkapnya pada kabarjombang.com Jumat (21/8/2020) saat ditemui di rumahnya.

Menurut Puji, dia mengaku jenuh tidak ada kerjaan yang dilakukan, karena biasanya aktif berjualan di kantin sekolah.

“Jenuh di rumah sedangkan ekonomi juga harus dipenuhi. Tidak ada kegiatan lain selain jualan, “ujar Puji yang biasa dipanggil Bu Kantin itu.

Puji mengaku berjualan nasi, gorengan, dan minuman yang dijajakanya mulai dari tahun 2007 bersama beberapa penjual lain di kantin sekolahnya.

“Ada lima warung di sana, ya gimana sama-sama jualan juga dalam kondisi kayak gini ya pasti mengeluh. Meskipun ada bantuan Rp 600 ribu sebulan dari pemerintah, “keluhnya.

Agar tidak semakin berat bebannya, Bu Kantin berharap agar segera kembali berjualan di kantin yang biasa ditempati.

“Saya berharap corona segera hilang dan bisa berjualan lagi, “pungkasnya.

 

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait