Berkah Pemulung Dibalik Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja di Jombang

Sutrisno dengan becak dipenuhi sampah yang dipungutnya usai aksi demo di bundaran Ringin Contong dan DPRD Jombang.
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Demonstrasi gabungan mahasiswa di Jombang, terkait penolakan disahkannya RUU menjadi UU Omnibus Law Cipta Kerja, menjadi berkah tersendiri bagi Sutrisno Enggal (55), warga Dusun Sawahan, Desa/ Kecamatan/ Kabupaten Jombang.

Hanya dalam sekejap, ia mampu mengumpulkan banyak sampah di areal bundaran Ringin Contong sampai gedung DPRD Jombang yang ditinggal pendemo. Mulai botol bekas air mineral, kardus, dan kertas yang menjadi piranti demonstrasi.

Baca Juga

Ya, Sutrisno merupakan salah satu warga Kota Santri yang bekerja sebagai pemulung. Berbekal becak kayuh, sampah yang dikumpulkannya itu dia angkut pulang untuk dijual. Selama ini, dari sampah-sampah itulah, Sutrisno beserta keluarganya menggantungkan hidup.

“Daripada tidak terpakai, lebih baik saya bawa. Nanti saya jual dan bisa jadi uang. Sampah begini ini ada nilainya. Alhamdulillah rezeki,” ucapnya pada KabarJombang.com, Jumat (9/10/2020).

Aksi Sutrisno memungut sampah, menjadi perhatian sejumlah mahasiswa yang ikut berunjukrasa. Tanpa dikomando, beberapa mahasiswa yang masih berkumpul, langsung membantu memungut sampah yang berserakan. Kemudian mereka kumpulkan dan diletakkan di becak Sutrisno.

“Ya nggak apa. Ini kan sampah yang ditinggalkan teman-teman. Sekedar turut menjaga kebersihan saja. Kami salut dengan bapaknya ini,” kata seorang mahasiswa.

Sehari-hari bergelut dengan sampah, Sutrisno mengaku tidak terlalu khawatir dan takut dengan virus Corona yang masih belum berakhir mewabah di Jombang. Ia tak memungkiri, pekerjaannya rentan dengan kuman atau virus.

“Yang penting kan ikuti aturan pemerintah. Kalau saya takut dan nggak bisa mencari sampah, bagaimana nasib keluarga saya,” kata Sutrisno dengan mulut dan hidungnya tertutp masker.

Sutrisno mengaku tidak malu bekerja sebagai pemulung. Menurutnya, selain sebagai penghasilan sehari-hari, pekerjannya ini bisa disebut pejuang kebersihan lingkungan.

“Ketimbang berserakan dan tak enak dipandang mata, kan mending saya pungut. Bisa untuk tambahan penghasilan,” tutup Sutrisno.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait