Nama Desa Candimulyo Jombang, Berawal dari Bangunan Suci Percandian

Balai Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. (Anggraini).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com- Candimulyo adalah sebuah desa yang ada di wilayah Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. Desa Candimulyo, terletak di tengah kota Kabupaten Jombang, yang terdiri dari tiga dusun.

Di antaranya adalah Dusun Candimulyo, Dusun Sidobayan, dan Dusun Nglundo. Disebelah utara Desa Candimulyo berbatasan dengan Desa Sambongdukuh dan Dapurkejambon yang dibatasi gudang Bulog dan persawahan.

Baca Juga

Kemudian, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Mojongapit yang dibatasi sungai dan pertokoan. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Kepanjen yang dibatasi sungai dan perumahan.

Sementara sebelah barat berbatasan dengan Desa Jombang yang dibatasi sungai dan pemukiman penduduk serta pasar. Letak Desa Candimulyo ini juga berada di dataran rendah kurang lebih 44 meter dari permukaan air laut, yang luasnya 111.11 hektar, terdiri dari lahan pemukiman atau perkotaan dan persawahan.

Sedangkan untuk suku, agama, bahasa, yang digunakan di Desa Candimulyo yakni Jawa, Tionghoa, Arab, Madura, dan lain sebagainya. Untuk agamanya yakni dari agama Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu atau Budha, Konghucu. Dan untuk bahasa yang digunakan yakni Bahasa Indonesia dan Jawa.

Dilansir dari laman resmi Kantor Desa Candimulyo, asal muasal nama desa tersebut menurut tutur orang-orang tua dahulu. Jika dilihat dari suku kata yang terkandung dalam nama Desa Candimulyo, yaitu terdiri dari kata Candi dan Mulyo.

Kata Candi menunjukan tempat pemujaan dari orang Hindu dan kata Mulyo menunjukan daerah yang sangat subur. Jika digabungkan nama kata Candimulyo menunjukan suatu tempat yang sangat subur dalam arti Bahasa Jawa tempat yang subur gemah ripah loh jinawi. Sehingga disimpulkan menjadi nama Candimulyo.

Sementara itu, asal usul nama Desa Candimulyo menurut seorang pemerhati sejarah Jombang, Dian Sukarno melalui bukunya yang berjudul Antologi Legenda Jombang SisikMelik01. Dahulu masa kejayaan Majapahit dibangun banyak bangunan suci percandian.

Bangunan tersebut berfungsi untuk tempat beribadah dan menyimpan abu raja. Konon menurut mitos yang diyakini masyarakat setempat pernah ada candi megah di Candimulyo.

Kemudian, ada seorang pengelana dangan tampang yang berwibawa dan sakti dari Sedayu yang menyempatkan singgah ke candi tersebut.

“Namun, tidak lama saat sang pengelana itu meninggalkan candi. Terjadi banjir yang menggenangi sebagian wilayah Jombang. Dan saat mendengar ada peristiwa banjir itu, sang pengelana kembali datang dengan membawa pusaka (tongkat bertuah),” kata Dian, Sabtu (10/4/2021).

Diceritakan juga, jika sang pengelana waktu itu menuju ke dua tempat yakni gunung Tunggorono dan Ringin Conthong.

Kemudian tongkatnya ditancapkan di dua tempat tersebut, dan lambat laun banjir yang sempat melanda sebagian wilayah Jombang itu surut menuju bekas lubang tongkat yang ditancapinya.

“Yang kemudian bekas tancapan tongkatnya itu berubah menjadi sumber air yang bisa dimanfaatkan oleh penduduk. Hingga pada akhirnya sang pengelana melayangkan pesan kepada warga setempat untuk memberikan nama desanya Candimulyo,” ungkapnya.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait