Menengok Keberadaan Tugu Ayam Buras di Jombang dan Cerita Tentang Soeharto

Menengok Keberadaan Tugu Ayam Buras dan Cerita Tentang Soeharto
Tugu ayam buras yang berada di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Minggu (24/10/2021). Kabar Jombang.com/Fa'iz/
  • Whatsapp

DIWEK, KabarJombang.com – Di Dusun/Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang terdapat sebuah tugu yang diukir dengan dua ayam di atasnya. Tugu tersebut dikatakan menjadi simbol kesuksesan warga desa setempat.

Seperti yang disampaikan Kepala Desa Keras Sukardi. Ia menjelaskan tugu ayam tersebut dibangun pada tahun 1996 yang lalu. Tak sekedar tugu, menurutnya tugu tersebut menyimpan sejumlah sejarah yang tak bisa dilupakan.

Baca Juga

“Dulu di tahun 1994 itu di Desa Keras ini rata-rata mempunyai usaha peternak ayam Bukan Ras (Buras). Nah di tahun itu pula saya diresmikan sebagai ketua kelompok peternakan di desa ini. Waktu itu saya masih belum menjadi kepala desa,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Minggu (24/10/2021).

Kemudian di tahun 1996 terdapat sebuah perlombaan yang diadakan oleh pemerintah Indonesia dimasa kepemimpinan Presiden Soeharto. Lomba yang dimaksud, Sukardi menceritakan yakni lomba peternak ayam tingkat nasional.

“Anggota kami waktu itu sangat antusias untuk mengikuti lomba tersebut, sehingga daftar dan hasilnya kemudian ada panggilan dari Jakarta kalau Desa Keras, Kecamatan Diwek, Jombang mendapat juara ke 4. Ya setelah itu kami bersama anggota sebagian langsung ke istana,” terangnya saat ditemui di kediamannya.

Dari penghargaan yang diterima, Sukardi mengaku bahwa Presiden ke dua Indonesia memberikan dirinya penghargaan berupa lahan untuk pembangunan gedung ayam, uang sebesar Rp 25 juta, dan trophy juara.

“Nah hasil dari penghargaan itu kami jadikan ladang pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Sampai sekarang gedungnya masih ada dan utuh, dibuat tempat peternak ayam Buras itu,” tuturnya.

80 Persen Warga Keras Peternak Ayam Buras

Sukardi mengisahkan bahwa, setelah mendapatkan penghargaan tersebut warga setempat makin banyak yang memelihara ayam Buras hingga dijadikan pemulihan ekonominya. Karena memang menurutnya, harga jual ayam Buras lebih mahal daripada ayam biasa.

“Hampir setiap rumah warga di sini berusaha jadi peternak ayam buras itu. Sampai kalau diperkirakan sekitar 80 persen lah usaha warga di sini sebagai peternak ayam,” katanya.

Dikarenakan nilai ekonomi warga setempat kala itu merdeka dengan usahanya tersebut, dari kelompok peternak yang ketuanya kini jadi Kades Keras itu berinsiatif untuk membuat simbol yang sekiranya utuh.

“Sebagai simbol kesuksesan warga, kami sendiri langsung membangun tugu ayam buras di pinggir jalan masuk Dusun, Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini. Alhamdulillah dari bangunan lama sampai sekarang masih utuh dan tidak pernah roboh,” paparnya sembari memungkasi.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait