JOMBANG, KabarJombang.com – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berdampak bagi para pedagang hewan ternak. Seperti yang dirasakan para pedagang kambing di Jombang. Mereka mengeluhkan sepinya pembeli, pendapatan pedagang pun turun.
Pantauan KabarJombang.com, kondisi lapak penjualan hewan kurban milik Abdul Aziz ini memang tampak sepi, Minggu (3/7/2022).
Abdul Aziz, pedagang kambing asal Kedungboto Desa Jogoroto Kecamatan Jogoroto mengatakan sepinya penjualan kambing saat ini akibat dampak wabah PMK. Para pedagang kesulitan menjual kambing.
“Sekarang ya sepi, mungkin karena konsumen takut PMK. Jadi pedagang susah jual kambing sekarang,” jelasnya.
Aziz menyebutkan, sepinya pembeli membuat pendapatan menurun. Padahal Iduladha sudah semakin dekat. Penurunan penjualan kambing pun otomatis menurunkan pendapatan para pedagang.
“Turun drastis penjualannya. Sama dengan pendapatannya. Ini saya baru buka lapak kemarin pun hanya laku empat ekor,” imbuhnya.
Aziz melanjutkan, harga jual kambing saat ini menurun. Yakni berkisar antara Rp 2 juta – Rp 3 juta per ekor untuk kambing kurban.
“Ikut turun harganya. Tapi biasanya harga kambing itu disesuaikan ukuran dan kondisi kambing. Semakin besar dan sehat ya harganya bagus,” terangnya.