Bisnis Travel di Jombang ‘Mati Suri’ Saat Pandemi

bisnis travel terimbas covid
Garasi Travel Maharani, Dusun Dayu, Desa Tunggorono, Jombang, Sabtu (12/9/2020). (Foto: Anggraini Dwi S)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Meski banyak yang bilang dunia usaha mulai menggeliat pascapenetapan tatanan normal baru, bisnis travel tampaknya masih ‘mati suri’. Pengusaha jasa angkutan pariwisata masih mengeluhkan permintaan yang sepi.

Pemerintah sudah mengizinkan tempat wisata dan ziarah buka kembali setelah diwajibkan tutup. Namun demikian, gairah berwisata atau berziarah tampaknya masih belum pulih seperti sebelumnya.

Baca Juga

Pemilik Travel Maharani, Dadan (45), menyebut usahanya berhenti total sejak bulan Maret lalu. Bahkan pesanan yang sudah masuk sejak sebelumnya, harus dibatalkan menyusul penutupan tempat wisata dan pemberlakuan social distancing.

Tiga bus mini dan satu mobil Elf praktis tidak beroperasi sejak awal pandemi.

“Selama pandemi sekitar bulan Maret kemarin sepi sekali, tidak ada pesanan karena tempat wisata ditutup semua,” keluh Dadan saat ditemui di garasinya di Dusun Dayu, Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, Sabtu (12/9/2020).

Saat ini, setelah tempat wisata diizinkan buka kembali, satu dua pesanan sudah ada yang datang. Armadanya sudah mulai mengantar wisatawan ke sejumlah wilayah Jawa Timur dan Yogyakarta.

Sebelum pandemi, cerita Dadan, dalam sebulan satu kendaraan bisa punya jadwal perjalanan sampai 20 keberangkatan setiap bulan. Tripnya pun bisa sampai Jakarta dan Bali.

“Dulu sebelum pandemi satu bulan bisa mencapai 20 jadwal per unit kendaraan, tapi setelah pandemi ini satu bulannya maksimal hanya 4 jadwal per unitnya,” katanya.

Hitungan Dadan, imbas dari pandemi selama beberapa bulan terakhir omzet bisni travel diperkirakan anjlok sekitar 95 persen.

Hal senada dikeluhkan Dodik, salah satu driver di perusahaan travel Kurnia Trans . Dia mengaku tidak mendapat pemasukkan selama pemberlakuan physical distancing.

“Selama pademi bulan Maret sampai bulan Juli kemarin tidak ada pemesanan alias bubuk manis dan bulan Agustus kemarin mulai merintis kembali sampai sekarang,” katanya.

Ia mengatakan untuk bulan Agustus kemarin travel mulai ada pemesannya. Itu pun biasanya hari minggu saja. “Sebenarnya kemarin ada yang pesan trevel ke Kediri, namun Kediri masih ditutup wisatanya jadi dicancel dulu,” ujarnya.

Sebelum pandemi, Dodik biasa nge-trip mengantar pelanggannya bisa sampai Bandung, Jakarta dan Bali. Saat ini, rute yang dia tempuh paling-paling Malang dan Yogyakarta.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait