JOMBANG, KabarJombang.com – Untuk bisa menikmati tempe mendoan, khas Banyumasan. Tak perlu pergi jauh-jauh cukup datang saja di Jalan Kusuma Bangsa Kabupaten Jombang.
Tempe mendoan yang digoreng dengan ciri khasnya banyak disukai orang-orang. Dengan baluran bumbu dan tepung, tak lupa dicampurkan irisan daun bawang, menjadikannya makanan buruan masyarakat di Jombang.
Apalagi disantap saat masih hangat, dan dicocol dengan petis atau cabe rawit hijau. Menambah kenikmatan tersendiri.
Teksturnya pun tidak krispi melainkan lebih empuk dan kenyal dari adonan tepung yang digoreng setengah matang. Cita rasanya hampir sama dengan tempe pada umumnya, tapi lebih tipis dengan ketebalan bahan mentah sekitar 3 inci. Namun di balik ciri khasnya yang unik, bukan tanpa alasan tempe mendoan digoreng setengah matang.
Dari namanya, “mendoan” melansir dari artikel Kompas.com, berasal dari teknik masaknya. Dalam bahasa Jawa Banyumas mendo memiliki arti setengah matang. Maka mendoan adalah asli Banyumas ditilik dari cara membuat dan memasaknya, serta penamaan bahasanya. Mendoan digoreng setengah matang karena dulunya dibuat sebagai olahan cepat saji.
Hal ini bertujuan untuk mempersingkat waktu pembuatan dan tidak menghabiskan waktu untuk menunggu tempe goreng menjadi sangat kering.
Penjual tempe mendoan di Jombang, Abdul Latif menuturkan usaha gorengan tempe mendoa itu mulai dirintisnya sejak Mei 2021 lalu.
“Usaha ini saya buka sekitar sejak bulan Mei kemarin, namun banyak pelanggan itu setelah saya memasarkan tempe mendoan ini sejak 1 bulan yang lalu. Karena memang Tempe ini nyaman dan sepertinya masih belum ada di Jombang. Selain itu kalau makan tempe itu cepat kenyang,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Minggu (12/9/2021).
Pria berusia 31 tahun ini mengungkapkan jika usaha yang belum lama dirintisnya tersebut, sudah banyak pelanggan.
“Alhamdulillah meskipun tempe mendoan ini baru dijual sejak satu bulan yang lalu. Sekarang sudah banyak peminatnya, sampai kalau hari Jumat, Sabtu, Minggu itu terkadang kami sampai kebingungan melayani pelanggan. Kalau di hari-hari itu terkadang tempenya sampai habis duluan, tinggal pisang tanduknya yang tersisa,” jelasnya.
Gorengan tempe mendoan di jalan Kusuma Bangsa Jombang itu dibanderol Rp 2.500 per biji. Untuk operasional lapaknya, Abdul Latif mengatakan bahwa sudah dibuka tiap hari sejak pukul 07.00 WIB hingga menjelang malam.