DIWEK, KabarJombang.com – Di era modern seperti ini, banyak makanan cepat saji (fast food) yang banyak muncul. Entah di era sekarang generasi muda kita tahu atau tidak dengan jajanan tradisional Mendut.
Dibalik itu, ternyata Mendut menyimpan cerita menarik yang perlu kita tahu.
Mendut adalah penganan yang dibuat dari tepung ketan sebagai kulitnya. Didalamnya terdapat isian yang biasanya orang memakai parutan kelapa muda dengan gula aren / gula jawa. Selanjutnya dibungkus dengan daun pisang berbentuk prisma segi empat.
Nenek Sarpik (90) warga Desa Brambang, Kecamatan Diwek. Kabupaten Jombang, saat ditanya mengenai asal usul Mendut, mengaku tidak tahu pasti. “Tidak tahu pasti dulu kenapa nama jajannya mendut, orang-orang dulu yang ngasih nama. Kalau masalah nama yang dari dulu ya kita manut saja. Tapi kalau gak salah ada hubunganya sama candi Mendut kan sama namanya, “Ungkapnya Sabtu (22/8/2020) dengan bahasa Jawa.
Dikatakan, bahwa jajan mendut ini menjadi cirri khas orang dari acara lamaran (tonangan) dan juga hajatan-hajatan yang biasa digelar dalam adat Jawa.
“Itu dulu kalau lamaran mesti harus ada mendut, biar yang mau nikah lengket terus (karena tekstur jajannya lengket). Kalau sekarang gak tahu masih ada atau gak, “sambungnya.
Melihat era modern seperti ini yang mulai menjamur makanan-makanan baru bahkan siap saji. Membuat jajanan tradisional ini mulai tergerus oleh zaman.
Dahulu, biasanya masih sering dijumpai mendut ini yang sering penulis tahu ada di piring suguhan dan yangbisa dibawa pulang disaat hajatan pada masyarakat Jawa.
Ditanya mengenai eksistensi mendut pada era sekarang, Mbah Sarpik mengaku tidak lagi menjumpai sama seperti dulu.
“Orang sekarang kalau pas dapat jajan hajatan paling ambil simple nya ya jajanan sejenis roti. Sudah jarang ada yang pas hajatan ada mendut dan beberapa jajan tradisional lain, “ujar Mbah Sarpik mengakhiri pembicaraannya dengan Diana Kusuma Negara dari KabarJombang.com.