JOGOROTO, KabarJombang.com – Sektor jasa, merupakan salah satu usaha terdampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang hingga kini masih berlangsung. Jika tak bisa meningkatkan inovasi dan kreativitas, seseorang yang bergelut di dunia jasa ini diprediksi bakal kolaps dan kehilangan pendapatan.
Ini seperti dialami Dawam Yusuf (22), salah satu freelance atau pekerja jasa lepas di bidang videografi. Untuk tetap membuat usahanya bertahan dan tetap eksis ditengah deraan virus Corona, dia bahkan menambah 3 konten sekaligus, yaitu konten Pemerintahan/Company, Produk, dan Influencer.
“Sebelum pandemi Corona melanda Jombang, kami masih memiliki dua konten. Yakni konten sekolah dan weeding (pernikahan),” kata Ucup, begitu Dawam Yusuf ini biasa disapa, Jumat (12/6/2020).
Penambahan konten pada usaha yang digelutinya sejak 2017 ini, sebagai inovasi dirinya lantaran dua konten andalannya sepi job. Saat itu, lanjut Ucup, adanya kebijakan aktivitas sekolah berlangsung di rumah, dan pesta pernikahan yang ditiadakan. Alhasil, ia pun mengaku kerap mengistirahatkan peralatannya.
“Kalau segi bisnis, jelas kolaps. Apalagi freelance. Sejak ada Covid-19 ini jadi sepi Job. Sebelum ada pandemi, setiap bulan ada dua hingga tiga job masuk,” ucap Ucup di studionya, Desa Sumbermulyo, Kecamtan Jogoroto Jombang.
Satu kali job videografi di masa pra-Corona, kata Ucup, bisa meraup hasil maksimal Rp 1 Juta hingga 2 Juta. “Di saat pandemi ini, merosot hingga 80 persen. Karena sepi job, pemasukan pun surut,” katanya.
Ide penambahan konten tersebut, lanjut Ucup, muncul sekitar awal Mei 2020. Dan masih bersinggungan dengan sektor usaha yang masih berjalan di saat pandemi berlangsung. Dari pengalaman yang dia miliki, ia pun mulai memasarkan tiga konten tambahan tersebut.
“Bener-bener harus mutar ide. Tiga konten baru itu kemudian kami pasarkan, dan Alhamdulillah ada 1 sampai 2 job masuk,” ujarnya.
Pemesannya, katanya, dari beberapa perusahaan atau UMKM yang membutuhkan video sebagai alat pemasaran produknya. “Ada juga influencer atau anak-anak muda. Ya rata-rata membuat video tentang pencegahan Covid 19 atau yang berkaitan dengan Covid-19,” jelasnya.
Soal tips pemasaran, ia mengaku memasarkan penambahan konten tersebut melalui akun pribadi yang ia miliki di media sosial (medsos) seperti Instagram, Facebook. “Jika ada yang tertarik untuk memesan, segera kami layani dalam bentuk kerjasama proyek kerja. Tapi nggak pakai ribet sih,” tuturnya.
Terakhir, ia berharap, pandemi Corona di Indonesia termasuk Jombang, bisa segera berakhir agar usaha jasa videografinya bisa kembali berjalan normal. “Ya, kami kira semua warga berharap demikian, agar perekonomian kembali bergerak,” pungkas Ucup.