JOMBANG, KabarJombang.com – Puncak KenDuren Wonosalam di Kabupaten Jombang rencananya akan diadakan pada 2 Februari 2025. Hal itu berdasarkan 2 kali pertemuan lintas lembaga di Pendopo Kecamatan Wonosalam, yang digelar pada Rabu (4/12).
Namun, hal itu menuai kritik dari Dewan Pembina ASPARJO (Asosiasi Pariwisata Jombang), Yusron Aminulloh. Menurutnya, ada 3 alasan yang membuat acara KenDuren Wonosalam kurang tepat digelar pada tanggal 2 Februari 2024.
“Keputusan ini merupakan kebijakan kurang tepat. Karena tiga alasan. Pertama, 2 Februari 2025 belum puncak panen raya durian. Kedua, Ramadhan masih 2 Maret, jadi ada waktu tgl 16 atau 23 Februari. Ketiga, Bupati baru dilantik 10 Februari. Harusnya Bupati Jombang yang lebih legitimate hadir,” tegas Yusron Aminulloh, Dewan Pembina ASPARJO (Asosiasi Pariwisata Jombang)
Yusron yang juga miliki kebun durian di Wonosalam ini menambahkan, jika tetap digelar pada tanggal 2 Februari,maka akan kurang maksimal.
“Yang saya pahami, tiap tahun kontes durian 3 kali digelar sebelum Puncak KenDuren. Saya dengar berdasar data Asosiasi Komoditas Pertanian (ASKOM) Wonosalam, Puncak panen raya durian dimulai pertengahan Februari,” tambahnya.
“ASKOM selama ini adalah bagian pengadaan 100% duren lokal karena pas panen raya. Mereka punya SDM & jejaring yg mampu mengelola,” tegas Yusron yang juga pemilik DeDurian Park ini.
Menurutnya, maka sebaiknya rencana penentuan puncak KenDuren 2 Feb 2025 tersebut, selayaknya ditinjau ulang. Selain itu, 9 Kades se Kecamatan Wonosalam yang lebih berhak menentukan kebijakan. Termasuk pengelolaan even pra kenDuren yang sebelumnya banyak digelar.
KenDuren Wonosalam memang biasanya digelar di awal Maret, sesuai musim panen raya durian. Namun, pertimbangan kali ini dikarenakan awal Maret 2025 sudah memasuki bulan Ramadhan, maka kegiatan tersebut dimajukan di Bulan Februari.