DIWEK, KabarJombang.com – Terealisasi tahun 2018, Wisata desa Sumber Celeng, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, kini kondisinya bak “hidup segan mati pun tau mau”. Selain tahap pembangunan belum selesai, wisata ini sepi pengunjung sejak pertama kali Covid-19 mewabah di Kota Santri.
Sekertaris desa (Sekdes) Basis Doni Saputra (30) didampingi Kepala Desa (Kades) Supratini (40) mengatakan, wisata desa Sumber Celeng sebenarnya belum dibuka secara resmi. Namun kala itu, antusias pengunjung cukup banyak kala hari Jumat, Sabtu, Minggu, Karenanya, wisata desa tersebut dapat beroperasi secara baik.
“Wisata desa ini masih terus dalam tahap pengembangan. Tahun 2020 ini, sebenarnya mau dibangun lagi. Namun karena pandemi Covid-19 akhirnya macet,” ungkap Sekdes Basis Doni pada KabarJombang.com, Jumat (25/9/2020).
Sampai tahun 2019, lanjut Basis Doni, wisata Sumber Celeng sudah menghabiskan biaya sekitar Rp 1,5 sampai Rp 2 miliar dari Dana Desa (DD). Sedangkan pendapatan yang diterima dari sektor wisata ini, digunakan untuk kegiatan operasional. Diakuinya, hingga saat ini, hasil wisata Sumber Celeng belum berkontribusi pada Pendapatan Asli Desa (PAD).
“Siteplan dari kita, pembangunan wisata ini membutuhkan dana sekitar Rp 40 miliar. Jika mengandalkan DD saja, bisa-bisa tercapainya 40 tahun lagi. Sehingga saat ini ya kita butuh dukungan masyarakat, dan utamanya dari Pemkab Jombang,” imbuh Basis Doni Saputra.
Dikatakannya, DD pada tahun 2020 mengalami refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT). Otomatis, lanjut dia, pembangunan fisik atau infrastruktur, diperkecil. Sehingga pembangunan lebih lanjut pengembangan wisata di tahun 2020 dirasa sangat sulit.
Ia juga mengatakan, saat ini sebagian lahan wisata desa Sumber Celeng juga dialihkanfungsikan sebagai kolam ikan. Hal ini, menurutnya, dimanfaatkan dari pada saat ini mangkrak.
“Ke depannya juga bisa digunakan sebagai kolam pancing, penambahan kedai dan pembangunan lainnya,” jelas Basis Doni.
Diakuinya, pembangunan wisata desa di Bulurejo merupakan kebijakan dan keberanian pemerintah desa (Pemdes) setempat, serta dukungan masyarakat.
“Awal-awal, dulu ketika dibangun mungkin sekitar 60 persen DD digunakan pembangunan wisata. Semakin tahun hanya 30 persen untuk alokasi pembangunan wisata, dan 70 persennya untuk dusun,” tegasnya.
Dengan adanya wisata desa Sumber Celeng, dia berharap dapat membantu perekonomian masyarakat, dengan memperdayakan SDM di desa setempat. Sekaligus memanfaatkan sumber air yang ada di Bulurejo.
“Untuk harapan sekarang ini yang pasti semoga pandemi segera berakhir dan semoga juga ada dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah,” pungkasnya.