Warga Bongsorejo Jombang, Terganggu Bau Busuk Sampah

Penampakan pengepul sampah di Dusun Bongsorejo, Grogol, Diwek, yang menimbulkan aroma busuk hingga masuk ke rumah warga. (Kevin Nizar).
  • Whatsapp

DIWEK, KabarJombang.com – Warga Dusun Bongsorejo, Desa Grogol, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, mengeluhkan kondisi lingkungan yang tercemar akibat kegiatan pengepulan sampah plastik dan karung bekas bungkus sosis dan ayam di dekat pemukiman mereka.

Masalah ini sudah berlangsung sejak pertengahan November 2024 dan hingga kini Jumat (10/1/2025) belum mendapat solusi yang memadai.

Baca Juga

Dini, salah satu warga setempat, menyampaikan keluhan bahwa bau busuk yang ditimbulkan tumpukan sampah plastik sangat mengganggu kenyamanan, bahkan berdampak pada kesehatan.

“Bau yang sangat menyengat membuat kami tidak nyaman, sampai anak-anak tidak mau makan dan harus saya ungsikan ke rumah nenek” ungkapnya.

Hal tersebut menyebabkan beberapa warga, terutama yang tinggal di sekitar lokasi pengepulan, terpaksa menutup jendela dan pintu rumah untuk menghindari bau tak sedap yang tercium setiap hari. Namun menurutnya hal tersebut masih saja tetap tersengat aroma busuk.

Dini menceritakan bahwa ia sudah beberapa kali mencoba untuk menyelesaikan masalah ini dengan berbicara langsung kepada pihak yang menyewakan tempat untuk pengepul sampah tersebut. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

“Pihak pemilik tempat malah menyarankan kami untuk berbicara langsung dengan pengepul, dan mereka menawarkan uang sebagai penyelesaian, tapi saya tidak mau,” lanjut Dini dengan tegas.

Merasa keberatan, Dini kemudian melaporkan masalah ini ke Kepala Dusun Bongsorejo. Meski Kepala Dusun telah menegur pengepul, bau busuk dan sampah yang terus menumpuk tetap tidak mendapat perhatian yang serius. Akhirnya, Dini pun melanjutkan laporan ke Kepala Desa Grogol dan berencana untuk melaporkan masalah ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang.

“Kata Kepala Desa perusahaan pengepul sampah tersebut juga belum mengantongi izin dari desa. Makanya saya memberanikan diri untuk lapor ke DLH karena sudah tidak tahan lagi dan kalau ini dibiarkan ya nggak kuat lagi saya,” terangnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi memang benar bau busuk tersebut sangat menyengat sampai masuk ke rumah-rumah. Hal tersebut lantaran tempat pengepul sampah sangat berdekatan dengan tempat tinggal para warga.

Masalah ini tidak hanya dirasakan oleh Dini, tetapi juga oleh sejumlah tetangga yang terganggu dengan bau busuk dan banyaknya lalat yang beterbangan di sekitar area pengepulan.

Sebagai bukti, Dini mengumpulkan tanda tangan dari sekitar rumah yang terdampak, dengan diketahui Kepala Desa, ia akan melanjutkan langkah untuk menuntut penyelesaian yang lebih tegas.

Pengepulan sampah yang terjadi di kawasan ini telah menyebabkan penumpukan sampah setiap hari, mengundang lalat, dan menimbulkan bau tidak sedap yang sangat mengganggu lingkungan sekitar.

Dini berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk menangani masalah ini dan memastikan bahwa pengelolaan sampah dilakukan sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku.

“Kalau bisa ya ditutup, sampahnya dibersihkan dan jangan ada lagi tempat kayak gini, biar kami bisa merasakan udara yang bersih, sehat dan tidak ada bau lagi seperti ini. Bayangkan kami sekeluarga harus menghirup aroma sampah yang busuk ini setiap hari, sampai anak saya sudah tidak mau lagi tinggal di sini,” keluhnya.

Terkait masalah ini, ia berharap pihak terkait bisa segera memberikan perhatian serius demi kenyamanan dan kesehatan warga yang terdampak.

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait