MOJOAGUNG, KabarJombang.com – Tidak lengkap rasanya jika makan tanpa didampingi kerupuk. Camilan yang berasal dari adonan tepung tapioka dengan campuran bumbu perasa ini memiliki tekstur yang renyah dan dapat menambah nafsu makan.
Ada banyak sekali jenis kerupuk seperti kerupuk putih, kerupuk udang, kerupung rengginang, kerupuk ikan dan lain sebagainya.
Wajarnya kerupuk digoreng dengan minyak panas agar krecek bisa mengembang dan menjadi renyah. Namun ternyata kerupuk juga bisa digoreng dengan bahan tidak biasa, seperti pasir.
Meskipun dengan bahan tidak lazim namun krecek yang digoreng dengan pasir ini tetap mengembang dan memiliki tekstur yang renyah. Salah satu pemilik usaha kerupuk goreng pasir atau yang banyak dikenal dengan kerupuk goreng wedi yakni Gunawan (41) di desa Mancilan, Mojoagung.
Gunawan sudah menekuni usaha kerupuk goreng pasir ini selama 12 tahun. Laki-laki kelahiran Kediri ini mengungkapkan bahwa usahanya dimulai ketika ia masih di tanah kelahirannya dan bekerja sebagai pembuat krecek kerupuk. Lalu setelah ia menikah dan tinggal di Jombang baru menerapkan ilmu tersebut dan membuat usahanya sendiri.
“Sudah 12 tahun usaha ini, dulu ya terpaksa karena kan pindah dari Kediri kesini gak ada kerjaan terus punya ilmu dari buat kerupuk di Kediri ya sudah saya terapkan disini,” kata Gunawan pada kabarjombang.com (21/08/2021)
Penggunanan krecek kerupuk untuk goreng pasir ini khusus, yakni krecek yang lebih tipis dibandingkan krecek kerupuk untuk digoreng dengan minyak. Selain pasirnya juga tidak bisa sembarangan, harus menggunakan pasir yang agak kasar karena jika pasir yang halus maka pasir akan lengket dengan kerupuk.
“Ini khusus untuk pasir, sebenarnya bisa digoreng dengan minyak namun lebih enak gak pakai minyak. Kalau krecek untuk goreng pasir lebih tipis daripada krecek goreng minyak. Pasirnya juga khusus yang agak besar, kalau pakai pasir lembut nanti lengket,” ucap Gunawan.
Gunawan biasanya membeli krecek di Sidoarjo, Kediri, dan Ngoro lalu ia beri bumbu sendiri agar memiliki rasa yang bervariatif. Macam-macam kerupuk yang ia jual adalah kerupuk asin, kerupuk pentil, kerupuk jebret, kerupuk puli, dan kerupuk pesta. Rasa yang tersedia di toko milik Gunawan yakni rasa pedas manis, terasi, udang, dan bawang.
Proses memberi bumbu pada krecek ia menggunakan alat yang ia buat sendiri dari tong ikan yang besar. Kemudian setelah diberi bumbu, krecek akan di jemur agar kering kembali setelah itu barulah kerupuk di goreng.
“Krecek biasa saya beri bumbu sendiri agar banyak macemnya, ada bawang, pedas manis, udang, dan terasi. Alat untuk membumbui saya buat sendiri, satu kali membumbui alatnya bisa muat 1 karung krecek. Terus nanti setelah dibumbui dikarena habis dibumbui basah lagi kreceknya” ungkap
Proses penggorengan menggunakan alat gilingan khusus atau. Pasir dimasukkan ke dalam alat dan di ada kompor yang nyambung dengan gas dihidupukan lalu alat akan berputar sampai panas kemudian baru dimasukkan krecek sampai mengembang lalu diangkat.
Setiap harinya Gunawan bisa menggoreng sampai 2 kwintal krecek. Namun setelah pandemi ini biasanya hanya 1,2 kwintal. Pembelinya biasanya ada yang dijual lagi dan ada juga yang hanya untuk konsumsi sendiri.
“Kalau dulu sebelum pandemi saya bisa goreng krecek sampai 2 kwintal, kalau sekarang hanya 1,2 kwintal. Biasanya banyak yang beli buat di jual lagi ada juga yang nggak. Orang yang jual lagi biasanya jualnya bisa sampai ke Lamongan dan Tuban,” Gunawan menuturkan.
Harga kerupuk goreng pasir ini dibandrol Rp 19 ribu per kilogramnya. Sedangkan untuk bungkusan kecil Rp 2.500.