JOMBANG, KabarJombang.com – Bagi warga Jombang, terutama yang sering melintas di Jalan Sisingamangaraja, Dusun Jagalan, Desa Kepatihan, Jombang salah satu tempat sarapan yang wajib dicoba adalah Nasi Pecel Pincuk Kembang Turi milik Bu Wiji.
Berbeda dari nasi pecel pada umumnya, pecel ini disajikan dengan sayur kembang turi, ditambah rempeyek gurih yang renyah, memberikan cita rasa khas yang menggugah selera.
Pemilik usaha, Bapak Mufti Wijaya (56) dan Ibu Wiji Maslukah (48), memadukan tradisi kuliner dengan bahan-bahan lokal segar. Ibu Wiji menjelaskan bahwa setiap pagi, sayur kembang turi, timun krai, irisan kecambah, dan suwiran tahu segar dimasak dengan bumbu pecel olahan mereka yang unik.
Ditambah dengan rempeyek gurih, nasi pecel ini menjadi pilihan favorit warga yang sedang berangkat ke pasar atau mereka yang belum sempat memasak sarapan pagi.
“Sayuran selalu segar, kita belinya di Pasar Legi. Lauk-lauk pun dimasak pagi itu juga, jadi rasanya pas untuk sarapan. Kami buka mulai pukul 5 pagi hingga 1 siang setiap hari.” kata Bu Wiji.
Nasi pecel pincuk ini menjadi semakin spesial dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp7.000 per bungkus, sudah termasuk rempeyek. Pelanggan juga bisa menambah lauk seperti telur bumbu Bali atau ayam bumbu kare dengan harga Rp10.000, tetap lengkap dengan rempeyek.
Ibu Wiji yang sudah berpengalaman dalam dunia kuliner sejak tahun 2006 ini sebelumnya menjalankan usaha makanan di Surabaya. Setelah kembali ke Jombang pada 2012, ia melanjutkan usaha katering nasi kotak dan jajanan seperti rempeyek dan kembang goyang. Kini, usaha nasi pecel pincuk yang dibuka pada Agustus lalu mendapat sambutan hangat dari warga setempat.
Bapak Mufti, suami Bu Wiji, menambahkan bahwa meskipun sebelumnya sempat beralih usaha dari warung kopi hingga tanaman hias, permintaan nasi pecel dari warga sekitar mendorong mereka untuk kembali membuka usaha kuliner.
“Alhamdulillah, nasi pecel ini banyak yang suka. Kami juga melayani pesanan rempeyek atau kembang goyang untuk acara hajatan,” ujar Bapak Mufti.
Salah satu pelanggan setia, Dindi (30), mengaku menjadi penggemar nasi pecel pincuk Bu Wiji. Ia juga menilai harga nasi pecel yang terjangkau membuatnya semakin menyukai kuliner ini.
“Bumbu pecelnya pas banget, terutama dengan lalapan kembang turi dan rempeyek. Ini jadi sarapan favorit saya sebelum ke Pasar Legi,” tuturnya.
Meskipun lokasinya sedikit tersembunyi, nasi pecel pincuk Bu Wiji tetap ramai dikunjungi, terutama oleh pekerja pasar yang menyempatkan diri menikmati sarapan sebelum bekerja.