KABARJOMBANG.COM – Harapan warga Dusun Kuwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, untuk mempercantik sarana dan prasarana berupa pavingisasi di area makam keramat bernama Pande Gong, yang berada di dusun setempat, terwujud sudah.
Hal ini, setelah material paving block langsung didatangkan oleh Samsul Hudah, mantan Kepala Desa (Kades) Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Rabu (14/11/2018) siang. Tak ayal, begitu paving block dengan volume 50 meter tersebut datang, warga setempat langsung bekerja bakti, memasang paving di seputaran makam keramat tersebut.
“Sudah lama kami berharap untuk memperbaiki sarana dan prasarana di area makam Mbah Nambi dan Mbah Ijo, yang disebut Pande Gong ini. Karena ini merupakan leluhur kami. Karena jasa-jasa beliau-lah, dusun ini menjadi ada,” ungkap Ngatemin (73), didampingi Slamet (70), warga setempat.
Selain agar lokasi sekitar tampak bersih dan rapi, pavingisasi tersebut begitu diharapkan warga, lantaran pada hari-hari tertentu, banyak warga dari luar daerah berdatangan untuk berziarah.
“Dan setiap malam Jumat Legi, tradisi warga sini berziarah ke makam lelulurnya. Kami sangat berterima kasih kepada Samsul Hudah, yang sudah peduli untuk ini semua,” ungkapnya.
Sementara itu, Samsul Hudah mengatakan, material paving block yang disumbangkannya, sekedar untuk mempercantik fasilitas di area makam Pande Gong. Hal ini dilakukannya, lantaran pihaknya meyakini, jika area makam keramat ini, bisa menjadi salah satu wisata religi sekaligus situs sejarah (heritage), dengan sentuhan gotong-royong warga sekitar.
“Pemberian material paving ini hanya sebagian kecil saja. Karena kami yakin, lokasi ini sangat berpotensi menjadi salah satu ikon wisata religi dan sejarah di Jombang. Tentunya, dibangun secara bertahap,” kata pria yang juga Calon Legislatif (Caleg) Kabupaten Jombang Dapil 3, dari PDI Perjuangan ini.
Lebih lagi, lanjut Caleg nomor urut 9 ini, Makam Pande Gong, sempat menjadi perbincangan warga Kota Santri. Pasalnya, di sini pernah ditemukan potongan kepala arca/patung dewa, pada (18/12/2017) silam.
“Harapan sekaligus niat warga untuk membangun lokasi ini, perlu mendapat apreasi. Tidak ada niat lain, kecuali niatan ibadah,” tandas mantan Kades Gedangan ini.
Sebagai informasi, potongan kepala patung mirip patung dewa tersebut ditemukan Jayadi, penjaga makam Pande Gong setempat. Penemuan potongan kepala patung itu, kemudian dibawa oleh petugas Purbakala untuk ditelili.
Disebut Pande Gong, karena diwaktu-waktu tertentu dari punden ini terdengar suara Gong, salah satu alat dari gamelan. Selain itu, di sisi selatan makam keramat, ada banyak pecahan batu bata kuno yang dikumpulkan warga setempat. Disitu, juga ada sebuah tempat pemujaan yang diapit sejumlah pohon besar.
Sementara di sisi timur makam keramat tersebut, terdapat gundukan tanah. Disitu, juga ada susunan batu bata kuno berukuran besar, mirip tangga. Nah, di puncak gundukan tanah itu, ada sebuah lubang cukup besar berbentuk kotak. Di sekeliling lubang tersebut, tersusun batu bata berukuran besar. Diduga, bangunan kuno mirip candi tersebut berasal dari kerajaan Majapahit. (nas/kj)