Proyek Gemuk Terus Berjalan, Seragam Gratis Siswa di Jombang Dikorbankan

merefokusing anggaran pengadaan kain seragam gratis bagi siswa sebesar Rp 16 miliar, untuk kepentingan penanganan Covid-19
Ilustrasi seragam sekolah siswa. Di Jombang pengadaan kain seragam gratis untuk siswa tahun ini resmi ditiadakan.KabarJombang.com/
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Pemkab Jombang lebih memilih me-refocusing anggaran pengadaan kain seragam gratis bagi siswa sebesar Rp 16 miliar, untuk kepentingan penanganan Covid-19. Padahal disisi lain banyak pos anggaran yang bisa ‘dikorbankan’.

Diantaranya sejumlah proyek gemuk dimana urgensinya masih dipertanyakan. Salah satunya proyek rehabilitasi Alun-alun Jombang senilai Rp 9,7 miliar. Selain itu proyek-proyek lain yang masih bisa ditunda realisasinya di tahun anggaran 2022 nantinya.

Baca Juga

Ketua Komisi D, Erna Kuswati mengungkapkan, jika keputusan merefocusing anggaran pengadaan kain seragam gratis bagi siswa itu merupakan kewenangan mutlak pihak eksekutif. Kendati sebenarnya masih banyak plot anggaran yang bisa ‘dikorbankan’ ketimbang anggaran pengadaan seragam gratis itu.

“Silahkan meminta informasi ke Sekertaris Daerah (Pak Sekda) sebagai ketua tim anggaran mengapa bukan rehabilitasi Alun-alun yang di refocusing,” kata Erna kepada kabarjombang.com, Senin (16/8/2021).

Sejak awal, proyek revitalisasi Alun-alun Jombang ini sejatinya sudah mulai bermasalah. Salah satu indikatornya yakni proses perencanaan yang begitu molor. Kabar yang beredar, proyek ini sebenarnya tidak masuk dalam skala prioritas di tahun anggaran 2021, namun sengaja dipaksakan.

Meski sudah dianggarkan sejak awal tahun, namun faktanya proyek tersebut baru masuk meja lelang pada akhir Juli 2021 lalu. Padahal, sejumlah proyek lainnnya sudah mulai berjalan dalam pengerjaannya. Seperti proyek revitalisasi drainase di Jalan KH Wahid Hasyim Jombang yang pengerjaannya sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu.

Selain itu juga anggaran pengadaan sepeda motor di Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Jombang yang juga bisa direcokusing untuk penanganan Covid-19. Kemudian pos anggaran infrastruktur atau pengadaan barang lainnya yang masih belum selesai proses lelangnya.

“Kalau untuk pengadaan sepeda motor Disperta Insyaallah juga akan ditunda atau belum dilaksanakan tahun ini karena DPRD belum menyetujui,” ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Sekda Kabupaten Jombang, Akhmad Jazuli berdalih, dipilihnya anggaran pengadaan seragam gratis yang direfocusing karena sesuai dengan jumlah kebutuhan penanganan covid-19, yakni sebesar Rp 16 miliar. Selain itu juga atas pertimbangan siswa belajar daring.

“Kalau kita pilih anggaran yang hanya Rp 100 juta maka terlalu banyak item yang harus dipotong. Sementara anggaran seragam sekolah ini jumlah Rp 16 miliar terlebih saat ini sekolah masih daring,” katanya.

Disinggung terkait kenapa bukan proyek revitalisasi Alun-alun Jombang tidak direfocusing, pihaknya menuturkan jika anggaran proyek rehabilitasi Alun-alun Jombang hanya sekitar Rp 10 miliar. Jazuli mengatakan jika anggaran tersebut masih kurang.

“Kalau refocusing anggaran rehabilitasi Alun-alun Jombang itu hanya Rp 10 miliar dan sesuai dengan keputusan semua pihak DPRD dan semua OPD itu yang paling pas anggaran seragam sekolah senilai Rp 16 miliar. Sedangakan untuk pengadaan sepeda motor Disperta dibatakan,” kata Jazuli.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait