Tanggul Sungai Kepuhkajang Perak Jombang Jebol, Warga Heboh

Lokasi jebolnya tanggul sungai di Dusun Kepuhsari, Desa Kepuhkajang, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang. (Diana KN).
  • Whatsapp

PERAK, KabarJombang.com- Video luberan air dari dekat sungai di Dusun Kepuhsari, Desa Kepuhkajang, Kecamatan Perak, Jombang, viral. Akibatnya, video  berdurasi 10 detik yang beredar di media sosial itu menghebohkan warga setempat.

Setelah dilakukan kroscek, bahwa luberan air tersebut berasal dari jebolnya tanggul sungai setempat akibat debit air yang tidak lagi tertampung. Hal ini karena kondisi plengsengan tanggul yang rusak.

Baca Juga

Koordinator Wilayah UPTD SDA Provinsi Jawa Timur di UPT Kediri, Sagimin mengatakan, begitu pihaknya mendapat laporan warga tentang kondisi tersebut, langsung berupaya untuk menanggulanginya.

Sagimin membenarkan video yang beredar benar itu terjadi pada debit air tinggi setelah Maghrib sekitar pukul 18.00 WIB.

“Namun pukul 16.00 WIB sudah mulai bocor diketahui warga dan ada laporan dari warga. Sehingga kami mematikan aliran air yang masuk ke wilayah Jombang,”tuturnya pada KabarJombang.com Sabtu (29/5/2021).

Disampaikan,  kondisi demikian karena kebutuhan air hingga hilir pada saat itu dibutuhkan (irigasi) dengan batas maksimal 12 kubik. Namun karena di beberapa titik dinding tanggul (plengsengan) dalam kondisi retakan maka disarankan hanya 10 kubik.

“Aliran sungai ini dari Mrican, Kediri, untuk memenuhi kebutuhan air hingga hilir maksimal 12 kubik. Namun kami menyarankan untuk memakai dibawah batas tersebut. Karena kami mengamankan kondisi retakan-retakan dinding tanggul bisa dilihat sampai hilirnya di Sembung dan kami masih mengupayakan langkah perbaikan,”jelasnya.

Sementara itu, di lokasi retakan plengsengan tanggul terlihat satu alat berat beserta tim dari Dinas terkait. Tim ini berupaya melakukan penanganan darurat agar air tidak kembali masuk mendekati permukiman warga.

“Hari ini kami menangani secara darurat, karena hari ini hari libur, kami upayakan air tidak kembali bocor. Terkait dengan debit air, sementara saat pengerjaan masih bisa kami kendalikan. Karena kami juga butuh tanah uruk yang harus didatangkan. Kami lihat di sekitar sini tidak memungkinkan kami ambil tanahnya,”pungkas Sagimin.

 

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait