Sudah 2 Bulan Berjalan, Bazar Buku di Jombang Sepi Peminat

  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Nasib bazar buku bekas di Jombang memasuki masa kelam. Masyarakat kini sudah mulai meninggalkan bazar maupun toko buku bekas sebagai tempat alternatif untuk mencari bahan bacaan sehari-hari. Walaupun promo banting harga dan cuci gudang sudah dilakukan, tetapi masih belum banyak menarik perhatian dari para pecinta buku.

Seperti yang terlihat di bazar buku sebelah selatan palang pintu kereta api, Stasiun Jombang. Ribuan buku yang menumpuk dengan bandrol harga yang dipajang mulai dari harga 5 ribuan, terbilang sangat murah.

Baca Juga

Belum bisa menarik perhatian masyarakat umum, maupun para pengguna jalan yang setiap harinya berlalu-lalang di Jl. KH. Hasyim Ashari, Kelurahan Kaliwungu tersebut.

Walaupun tempatnya sangat strategis berada di jantung kota, yang juga dekat dengan Alun-alun Jombang. Tetapi kondisi tersebut tidak berdampak pada banyaknya pengunjung yang mendatangi bazar buku tersebut. Yang buka setiap hari, mulai dari pukul 08.00 WIB – 22.00 WIB.

Di bazar buku tersebut ternyata tidak hanya menjual buku-buku bekas saja, tetapi dari pantauan awak media Kabar Jombang di lapangan, banyak dijumpai buku baru yang masih segel dengan harga yang relatif murah, jika dibandingkan dengan harga di toko buku yang ternama. Bahkan buku-buku yang sempat jadi best seller juga bisa ditemukan di toko ini dengan harga yang pastinya sangat miring.

Asril, Penunggu toko buku bekas tersebut merupakan orang asli dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Yang ditugaskan oleh atasanya untuk mengoperasikan bazar buku tersebut sehari-harinya.

Dengan kondisi yang terbilang sepi peminat, Ia tetap bersemangat menjaga toko dan bersiap untuk melayani pengunjung. Baik yang datang hanya melihat-lihat serta membaca saja, ataupun pengunjung yang memang tujuannya membeli buku.

Ia memang sengaja membiarkan para pengunjung untuk membaca-baca buku yang ada di sini secara gratis tanpa harus membelinya. Karena dengan begitu ia merasa senang karena merasa ada yang menemani. Biasanya sambil menunggu pengunjung, Asril selalu mengisi waktunya dengan membaca buku yang ada disekitarnya.

Toko buku yang ada di Kaliwungu tersebut ternyata tidak seterusnya buka di tempat itu. Dikarenakan menurut Asril, Ia dan pemilik toko buku tersebut selalu berkeliling ke daerah-daerah yang ada di Indonesia. Sebelum ada di Jombang, ia terlebih dulu membuka toko buku ini di Kalimantan, Blitar dan sekitarnya, kemudian buka di Jombang ini.

Kemudian buka bazar buku di Jombang sekitar bulan November kemarin. Tatapi kedepan belum bisa dipastikan kapan ia dan pemilik toko buku tersebut akan menyudahi lapak bukunya di Kabupaten Jombang.

“Dikarenakan situasi juga masih belum bisa bersahabat sama pedagang buku, semua masih fokus pada pemilu. Kita belum tau sampai kapan akan bertahan disini,” ungkapnya.

“Untuk promo dan pasang banner di jalan-jalan, saya rasa sekarang ini juga masih belum tepat. Karena kita lihat sendiri di pinggir-pinggir jalan semua sudah terisi oleh banner-banner dari para calon legislatif dan calon presiden,” lanjutnya.

Walaupun begitu selama 2 bulan buka bazar buku di Jombang, ia merasa ada saja yang beli walaupun tidak bisa dipastikan.

“Kalau yang beli disini ya pasti ada saja, cuma tidak bisa dipastikan. Biasanya para mahasiswa yang lagi skripsi, cari referensi bukunya disini. Kemudian anak-anak sekolah juga kesini, terutama bagi para aktivis sosial mereka biasanya sering borong buku disini untuk keperluan bantuan-bantuan dan donasi karena disini harganya murah-murah,” pungkasnya. (Kevin Nizar)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait