Sudah Sebulan Dibongkar, Jembatan di Mojowangi Mojowarno Jombang Dibiarkan Mangkrak 

Jembatan di Dusun Mojowangi, Desa Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, Jombang yang mangkrak setelah dibongkar sebulan yang lalu. (Anggit Pujie Widodo).
  • Whatsapp

MOJOWARNO, KabarJombang.com – Anggaran sudah cair, pengerjaan fisik Jembatan penghubung di Dusun Mojowangi, Desa Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, Jombang yang dibongkar sudah sebulan dibiarkan mangkrak.

Menurut penuturan warga sekitar, jembatan yang menjadi penghubung aktivitas masyarakat keseharian itu sudah satu bulan yang lalu dibongkar. Namun, hingga saat ini tak kunjung ada perbaikan.

Baca Juga

Menurut sumber KabarJombang.com,  sebut saja TU, jembatan tersebut memang sebelumnya dibongkar. Tepat satu bulan dibongkar dan belum tampak pengerjaan bangunan fisik bangunan.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa anggaran untuk pembangunan jembatan sebenarnya sudah cair. Anggaran yang cair pun tidak main-main, mencapai ratusan juta rupiah.

“Jembatan ini, termin satu, termin dua sudah cair. Termin satu dan termin dua itu untuk bahan. Total anggaran yang cair itu Rp 171.595 juta itu sudah cair untuk pembelian bahan,” ucapnya saat dikonfirmasi pada Senin (22/4/2024).

Ia juga menjelaskan bahwa pengambilan dana jembatan sudah dilakukan sejak tangga 5 Maret 2024. Pembongkaran jembatan dilakukan pada tanggal 22 Maret 2024.

“Untuk Pemasangan besi sudah siap, tinggal pengerjaan pondasi yang belum sama sekali,” katanya.

Masih kata TU, untuk pembelian bahan, pekerja sudah diberikan anggaran sebesar Rp 50 juta. Anggaran tersebut pun digunakan untuk membeli bahan secukupnya, menyesuaikan anggaran yang diberikan.

“Untuk pengerjaan besi itu sudah selesai, namun untuk melakukan pekerjaan selanjutnya ini tidak bisa karena harus membuat fondasi jembatan karena tidak diberikan uangnya akhirnya mangkrak,” jelasnya.

Karena tidak diberikan anggaran lagi, akhirnya para pekerja ini tidak mau untuk membangun jembatan.

“Sebenarnya masih ada anggaran sisa, namun itu memang sudah dialokasikan untuk upah. Ingin mencairkan lagi tidak bisa karena memang belum ada pengerjaan di lapangan,” ujarnya.

Sebelum dibongkar, beberapa warga sudah coba untuk mengingatkan, perihal pertanggungjawaban pembongkaran jembatan tersebut. Namun, pada akhirnya jembatan itu tetap dibongkar.

Parahnya, usai jembatan dibongkar, muncul masalah baru dimana pada jembatan itu terdapat pipa PDAM dan otomatis pipa PDAM dilepas. Karena dilepas, berdampak pada aliran air yang mengaliri beberapa rumah warga terputus.

“Beberapa warga yang sebelumnya tidak punya sanyo (pompa air) akhirnya membeli sanyo, yang biasanya memakai air PDAM akhirnya tidak memakai air PDAM,” tukasnya.

Terlebih, ia melanjutkan bahwa di dekat area jembatan yang rusak itu juga tidak terdapat papan proyek yang menunjukkan nominal dan waktu pengerjaan.

“Yang dibangun sekarang ini tidak ada papan proyek sama sekali. Biasanya kalau papan proyek itu disebut nominal anggaran pengerjaannya berapa dan waktu pengerjaan selesainya kapan,” pungkasnya.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait