Sebelum Dibongkar, Jembatan di Desa Mojowangi Jombang Disebut Sehat Tanpa Kerusakan

Jembatan di Dusun Mojowangi, Desa Mojowarno Jombang yang sudah sebulan lamanya dibongkar. Namun tak kunjung dibangun kembali. (Anggit Pujie Widodo).
  • Whatsapp

MOJOWARNO, FaktualNews.co-Warga sekitar Jembatan Dusun Mojowangi, Desa Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Jengkel. Pasalnya, jembatan yang sudah dibongkar dibiarkan mangkrak dan menganggu aktivitas.

Seperti diberitakan sebelumnya, jembatan penghubung di Dusun Mojowangi, Desa Mojowangi, Mojowarno sudah sebulan dibongkar namun tak kunjung diperbaiki.

Baca Juga

Dari pantauan di lokasi sekitar, terdapat banner ukuran sekitar satu meter bertuliskan jalan ditutup, dan jembatan dibongkar kurang lebih 45 hari.

Warga sekitar yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi KabarJombang.com mengaku kesulitan untuk beraktivitas karena jembatan sudah tidak utuh.

Dia dan warga lainnya terpaksa harus mencari jalan memutar yang sebelumnya tidak pernah dilakukan sebelum jembatan dibongkar.

“Sebetulnya iya menganggu, karena banyak warga kalau beraktivitas selalu melewati jembatan ini. Sekarang jembatannya ini dibongkar akhirnya warga harus kita mencari jalan lain,” ucap warga yang wanti-wanti namanya tidak disebutkan itu Rabu (24/4/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan harus mencari jalan lain ketika hendak berangkat kerja. “Saya sendiri kalau bekerja itu selalu lewat jembatan ini sebelum dibongkar, tapi setelah dibongkar saya harus putar dan mencari jalan lain. Itu juga memakan waktu cukup lama,” katanya melanjutkan.

Sudah satu bulan lamanya jembatan tersebut dibongkar dan tanpa kepastian akan dibangun kembali. Material pembangunan pun tak terlihat di lokasi. Malah, banyak pencari besi bekas yang mengambil sisa bongkaran jembatan.

Masih kata narasumber yang sama, yang ia ketahui perihal pembongkaran jembatan itu alasannya karena banyaknya endapan sampah.

“Sudah sebulan dibongkar, alasan dibongkar karena di tengah jembatan tepatnya di bagian bawah itu ada cor-coran penyanggah jembatan yang posisinya berada di tengah. Sering kali sampah dari arah selatan itu mengendap sekitar 5 meter di bagian tengah jembatan. Karena ada laporan dari warga sekitar, ternyata tiba-tiba dibongkar jembatannya,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, sesaat sebelum pembongkaran, tidak ada musyawarah terlebih dahulu dengan warga sekitar.

“Jadi waktu itu, langsung ada alat berat dan tidak ada material untuk membangun jembatan. Setelah dilihat waktu itu, tiba-tiba ada alat berat dan jembatan langsung di bongkar. Sebelumnya juga tidak ada rapat dengan warga. Jadi langsung dibongkar,” jelasnya.

Ia sendiri mengakui bahwa sebetulnya program tersebut bagus. Namun, ia mengira setelah dibongkar langsung ada pembangunan kembali. Ternyata tidak.

“Ini diberi jangka waktu 45 hari, setidaknya dalam jangka waktu itu ada beberapa elemen yang dibangun, namun nyatanya tidak ada sama sekali,” ujarnya.

Ditanya apakah sebelumnya jembatan ini memang pernah atau mengalami kerusakan atau tidak, ia menjawab jembatan tersebut dalam kondisi yang sehat alias baik-baik saja.

“Sebetulnya jembatan ini sehat, tidak ada kerusakan apapun hanya sampah di bagian bawah yang mengendap itu. Sampah itu pernah diangkut dari gotong-warga,” katanya.

Mulanya warga sekitar senang karena jembatan dibongkar supaya sampah itu tidak mengendap. Namun, pada kenyataannya jembatan tak kunjung dibangun dan cenderung dibiarkan mangkrak.

“Harapan kami semoga cepat dibangun lagi saja, karena jembatan ini sudah lama usianya sejak 1984 sampai sekarang dan jadi akses masyarakat juga,” pungkasnya.

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait