Salah Satu Tokoh Toleransi Jombang KH Isrofil Amar Wafat, Tinggalkan Pesan Menyentuh

foto : KH Isrofil Amar. (Istimewa)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Sosok tokoh agama kenamaan di Jombang KH Isrofil Amar berpulang. Mantan Ketua PCNU Jombang periode 2007-2017 itu wafat dan meninggalkan banyak kesan.

Pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Jombang ini, meninggal dunia pada Senin (25/12/2023).

Baca Juga

Kabar duka wafatnya Kyai Israfil itu tersebar berantai melalui grup WhatsApp.

“Innalilahi wa inna ilaihi rijiun. Telah berpulang ke rahmattullah guru kami, sahabat kami, dan orang tua kami Bapak Dr KH Isrofil Amar,” tulis keterangan di WhatsApp yang diterima KabarJombang.com.

“Semoga Gusti Allah memberikan husnul khotimah, dan keluarga yg ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. Aamiin,” katanya melanjutkan.

Kabar duka tersebut juga dibenarkan oleh Mustika Muhammad, putra ketiga KH Isrofil. Ia mengatakan ayahnya meninggal karena sakit. “Beliau meninggal pukul 04.10,” ucapnya.

Kyai Isrofil memang dikenal sebagai tokoh agama yang toleran yang dihormati di Kota Santri. Perannya dalam menjaga kerukunan umat beragama menjadi vital dan rujukan masyarakat.

Selain aktif menjaga kerukunan antar umat beragama, sosok kyai Isrofil juga dikenal sebagai seorang organisatoris ulung. Ia banyak meninggalkan kesan di hati dari perilakunya berorganisasi.

Ketua PC PMII Jombang, Rizal Abdillah mengatakan, saat mendengar kabar Kyai Israfil wafat ia langsung teringat beberapa pesan yang disampaikan kepadanya.

“Dulu sempat sowan ke beliau saat pertama kali menjadi ketua cabang PMII Jombang. Ada beberapa pesan beliau yang menurut saya tepat untuk saya jalakan ketika memimpin organisasi,” katanya saat dihubungi.

Menurutnya, ada beberapa pesan Kyai Isrofil yang masih ia ingat. Yakni ada empat tahap yang harus dilakukan dalam menjalankan organisasi.

“Saya masih ingat, ada empat hal yang harus dilakukan dalam mengurus organisasi, yang pertama yaitu harus mengerti organisasi itu. Kedua, mau bergerak berkorban dan tidak antipati. Ketiga, bergerak tanpa tendensi apapun, hanya untuk organisasi apalagi NU dan keempat itu jangan main-main,” ungkapnya mengingat pesan almarhum.

Ia juga menyebut, pesan yang disampaikan itu selalu dikenang dan menjadi landasan ia bergerak dalam mengurus organisasi.

“Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisinya. Insyaallah pesan dan kesan yang diberikan kepada kami akan terus diperjuangkan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, almarhum sudah dimakamkan pada pagi hari, sekitar pukul 08.00 WIB.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait