Perkara Smart Wallet, Begini Alibi Anggota Dewan Jombang yang Rumahnya Sempat Digruduk Warga

foto : Puluhan Warga yang Juga Member Smart Wallet di Jombang Geruduk Rumah Anggota Dewan Inisial AT yang Disebut Mengaku Presiden Direktur Smart Wallet. (Istimewa)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Rumahnya sempet digruduk warga gegara Aplikasi Smart Wallet, Ahmad Tohari yang juga Anggota DPRD Jombang angkat bicara.

Perlu diketahui, Aplikasi Smart Wallet membuat geger masyarakat Kota Santri. Pasalnya, banyak masyarakat yang menjadi korban investasi bodong tersebut.

Baca Juga

Dalam pengakuannya, dari keterangan yang diterima KabarJombang.com pada Sabtu (20/4/2024), Tohari mengatakan panjang lebar soal pertama kali ia mengenal aplikasi tersebut.

“Jadi leader Smart Wallet itu statusnya VIP 4 dan tidak ada jabatan seperti direktur. Aplikasi ini basisnya di Amerika dan dipasarkan di beberapa negara termasuk Indonesia,” ucapnya.

Mengenai Smart Wallet ini, Tohari menjabarkan bahwa undangan untuk bergabung menjadi member ke aplikasi trading ini bukan tatap muka atau face to face, melainkan melalui pesan undangan WhatsApp (WA).

“Undangannya melalui kode undangan. Tahun 2023 itu saya kenalan lewat seorang teman, Bu Tiara yang kemudian dia yang menjadi mentor kami di Jombang. Aplikasi ini bukan hanya di Jombang saja, tapi di Jawa Timur juga sudah ada, hampir di setiap kota ada dan join membernya itu juga by kode undangan yang berbeda-beda,” katanya.

Sejak saat itulah, Tohari sendiri mulai meyakini bahwa aplikasi berbau trading ini dinilainya menjanjikan. Karena punya pola pikir itu, ia lalu mengajak rekannya Mutakin yang merupakan salah satu Kepala Dusun di Jombang.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa posisinya beserta leader lainnya ini juga sama seperti masyarakat lain yang merasa menjadi korban.

“Sejak bulan Maret tahun lalu itu saya sudah gabung, tapi saya baru mengajak orang itu sekitar bulan September. Karena memang keuntungan yang ditawarkan menjanjikan. Setiap harinya 2 persen,” jelasnya.

Mengapa Tohari begitu tertarik dengan Aplikasi Smart Wallet ini? Karena ia sendiripun mengakui bahwa ia merasa berhasil. Berkembangnya Smart Wallet di Jombang ini juga karena cerita dari satu member ke member lainnya. “Cerita keberhasilan itulah yang kemudian berkembang terus,” ujarnya.

Tohari menjelaskan, transaksi di Aplikasi Smart Wallet ini bukan melalui rekening pribadi setiap leadernya. Melainkan langsung di transfer melalui rekening perusahaan mitra Smart Wallet.

Ia juga mengungkapkan, ada beberapa PT yang dianggap menjadi mitra dari Smart Wallet yang menjadi tempat transaksi member untuk melakukan deposit. Ia juga mengakui, bahwa PT tersebut berganti beberapa kali.

“Pertama kali yang saya ikut di PT Surya Ramadan Semesta kemudian karena mungkin dia partnernya banyak sekitar bulan September berubah menjadi Fitri Berkah Utama, PT juga, itu adalah PT skuritas untuk jual beli dolarnya. Lalu bekerja sama dengan Bakti Abdi Jasa, PT juga yang terakhir Anugrah Pratama jadi sampai 4 kali ganti PT,” tukasnya.

Tohari juga menjelaskan, bahwa setiap member melakukan deposit saldo sendiri dan tidak datang ke leadernya.

“Transfernya langsung ke perusahaan mitra Smart Wallet dan bukan ke rekening saya. Sehingga kalau saya mau ikut. Yang paling kecil Rp 500 ribu. Sebenarnua yang paling kecil tapatnya Rp 470 ribu. Sudah boleh tapi dibulatkan,” imbuhnya.

Ia juga menjelaskan, setiap kali ada gathering, dirinya hanya menyarankan para member untuk deposit awal hanya Rp 500 ribu saja dan maksimal Rp 1 juta.

“Karena para member ini sudah merasakan dan bisa dicairkan, pada akhirnya ditambahi sendiri. Dan itulah yang menjadi masalah dan saat saldonya sudah berkembang besar contohnya Rp 20 juga, dan hari ini ada masalah withdrawnya tidak bisa,” tuturnya.

Disinggung mengenai adanya puluhan warga yang mendatangi rumahnya beberapa waktu yang lalu untuk meminta pertanggung jawaban, Tohari menyebut ia bahkan tidak mengenal para member yang protes dan mendatangi rumahnya.

“Saya tidak kenal semua member yang datang ke rumah. Dan tidak ada yang memakai undangan dari saya. Undangan itu yang sudah beredar dari satu hp ke hp yang lain. Karena teman-teman tahunya leadernya itu saya maka mendatangi rumah saya,” katanya lagi.

Mengenai banyaknya masyarakat yang menjadi korban dari aplikasi trading ini, ia mengutarakan agar dari pihak berwajib bisa membuka komunikasi dengan pihak Smart Wallet pusat.

Ia juga mengucapkan bahwa pihaknya punya itikad baik untuk membantu dengan menjadi justice colabolator. Selain itu, terkait aplikasi Smart Wallet, ia punya keyakinan bahwa aplikasi ini belum diblokir OJK namun hanya dibekukan.

“Kabar yang saya dapat bahwa aplikasi ini dibekukan oleh OJK bukan diblokir. Jadi kalau dibekukan hanya berhenti di withdrawnya saja,” katanya.

Ia juga berharap, permasalahan ini bisa segera cepat selesai dan uang masyarakat bisa kembali. “Pastinya saya berharap withdrawnya bisa. Kalau sudah bisa lolos maka masalah selesai. Nanti baru jika withdrawnya bisa dilakukan, aplikasi bisa ditutup dan itu tidak menjadi masalah,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait