Perebutan Tirani BPNT, e-Warong dan Suplier Tabrak Aturan

Ilustrasi komoditi program BPNT.
Ilustrasi komoditi program BPNT.
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Realisasi penyaluran program sembako Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementrian Sosial (Kemensos) bulan April 2022 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, semerawut.

Sejak triwulan pertama 2022, Kemensos mengganti mekanisme penyaluran BPNT ke keluarga penerima manfaat (KPM) berupa uang tunai yang didistribusikan melalui PT Pos Indonesia.

Baca Juga

Perubahan itu tertuang dalam surat Dirjen Penanganan Fakir Miskin, tertanggal 18 Februari 2022, nomor 592/6/BS.01/2/2022 tentang Percepatan Penyaluran Bansos Sembako/BPNT periode Januari-Maret 2022.

Namun, pada periode bulan April 2022, penyaluran bantuan pangan kembali disalurkan melalui e-Waroeng dalam bentuk nontunai berupa bahan pangan. Sedangkan periode bulan Mei 2022 KPM menerima uang tunai sebesar Rp 200 ribu, yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia.

Akan tetapi realisasi penyaluran bantuan nontunai tersebut di lapangan kembali menuai banyak problem. Mulai dari KPM dipaksa untuk membeli kebutuhan pokok yang tidak sesuai dengan keinginannya, hingga indikasi adanya agen e-Waroeng yang menggesek Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) milik KPM.

Seperti yang terjadi di Desa Badas, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. KPM ‘dipaksa’ hanya menerima bahan pangan berupa beras sebanyak 20 kilogram, untuk penyalaruan BPNT periode bulan April 2022 melalui e-Waroeng.

Padahal di dalam pedoman umum (Pedum) program sembako tahun 2020, KPM berhak mendapatkan atau bisa membeli sumber karbohidrat seperti beras, sumber protein hewani yakni, telur, daging sapi, ayam maupun ikan. Sumber protein nabati serta sumber vitamin dan mineral di agen-agen e-Waroeng.

“Dapatnya Rp 200 ribu yang bulan Mei, terus bulan April ke agen e-Waroeng langsung dikasih beras 20 kg yang harganya Rp 200 ribu, pengambilannya melalui kartu milik masing-masing KPM,” kata salah satu KPM di Desa Badas, Siti Na’imah.

Dirinya mengaku jika pencairan bansos periode bulan Maret berupa uang tunai senilai Rp 200 ribu, namun di bulan April dirinya langsung mendapatkan beras 20 kg melalui e-Waroeng. Sedangkan untuk pencairan periode bulan Mei 2022, Na’imah kembali mendapatkan bantuan berupa uang tunai Rp 200 ribu.

Meski mendapatkan bantuan berupa uang tunai, Na’imah mengaku, tetap tidak bisa membelanjakan uang bansos itu sesuai kebutuhannya. Menurutnya KPM seolah dipaksa hanya membeli beras di agen-agen e-Waroeng tunjukkan oknum-oknum tertentu.

“Bulan kemarin saya mendapatkan Rp 200 ribu, dan bulan ini juga Rp 200 ribu, ternyata setelah pengambilan uang kita diarahkan ke e-Waroeng tertentu. April dapatnya berupa beras saja, sebesar 20 kg yang harga dari tanda struk yang saya terima,” jelasnya.

Tak hanya di Sumobito, Hal serupa terjadi di Kecamatan Jogoroto, KPM diarahkan ke e-warong untuk mengambil bahan pangan berupa beras 15 kg, telur 1 bungkus (10 butir) dan 1 kg daging ayam untuk periode bulan April 2022.

“Tadi tiba-tiba ada instruksi pengambilan sembako BPNT ya saya langsung berangkat, sembakonya berupa beras 15 kg, telur satu bungkus dan 1 kg ayam. Total semua harganya Rp 200 ribu dari struk yang kami terima,” beber Siti Marsikah warga Dusun Kalianyar Desa Jogoroto, Senin (25/4/2022).

Lain halnya di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, agen e-Waroeng disinyalir menarik saldo yang ada di Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) milik KPM, meski bahan pangan belum tersedia.

Menurut sumber KabarJombang.com, kelakuan nakal agen e-Waroeng ini diduga sudah jamak dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Semenjak mekanisme penyaluran BPNT berupa bahan pangan.

“Biasanya KKS digesek sore hari, besoknya baru dibagikan bantuan sembakonya. Kalau untuk April 2022 ini diduga sebagian KKS milik KPM sudah digesek tanggal 18 April dan baru disalurkan tanggal 24 April, kemungkinan mungkin untuk beli pesenan bahan pangan di suplier,” tuturnya sembari mewanti-wanti namanya tidak disebutkan.

Di Desa Kesamben, Kecamatan Kesamben sendiri ada dua agen e-Waroeng yang biasa menyalurkan bantuan pangan BPNT dengan jumlah sekitar 240 KPM.

“Yang satu itu (diduga) keponakan Kepala Desa,” tandasnya memungkasi.

Agen e-Waroeng, Beny R membantah jika melakukan penarikan saldo KPM dengan menggesek KKS, sebelum bahan pangan tersedia di tokonya.

“Jadi kemarin itu kacau, jadi hanya untuk memastikan pesanan itu. Pesanan order beras. Makanya sebagian dicek (saldonya), biar pas nanti pesennya. Kuatir ditarik dulu sama agen lainnya,” katanya.

Terpisah, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Albarian Rista Gunarto mengatakan sesuai surat edaran dari Kementrian sosial, terjadi perubahan penyaluran program BPNT untuk bulan April 2022 saja.

“Iya ada perubahan, jadi untuk BPNT bulan April disalurkan melalui Himbara (BNI) seperti program BPNT tahun 2021. Untuk faktor penyebabnya kami kurang paham, karena kebijakan BPNT sepenuhnya berada di Kemensos,” ujarnya saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Ditanya terkait pilihan warga yang ingin mencairkan BPNT berupa uang dirinya mengarahkan jika penyaluran BPNT bulan April hanya bisa di salurkan berupa sembako.

“Berdasarkan surat dari kemensos dan BNI, untuk pencairan bulan april tidak ada pilihan. jadi harus berupa sembako,” kata Albarian memungkasi.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait