Neneknya Meninggal Diduga Dicovidkan, Warga Jombang Curahkan Kekecewaan di Facebook

Screenshot keluhan akun FB bernama Raden Mas Santri terhadap pelayanan RSUD Jombang, Rabu (16/12/2020).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Medsos Facebook kembali digemparkan dengan curhatan. Kali ini, akun Raden Mas Santri mengunggah kekecewaannya karena neneknya meninggal diduga dicovidkan oleh pihak RSUD Jombang.

Postingan itu ditulisnya melalui group Info Lantas dan Kriminal Jombang, pada Rabu (16/12/2020). Hanya berdurasi 7 jam saja, postingan ini memantik 5,9 ribu like dan beragam emoticon lain, serta 206 kali dibagikan dan 3,5 ribu komentar.

Baca Juga

Dalam unggahannya, dia menceritakan kronologi neneknya meninggal. Pada Minggu neneknya kritis, kemudian dibawa ke Puskesmas Mayangan hingga dirujuk ke RSUD Jombang. Pada hari Senin neneknya tetap tidak sadarkan diri alias kritis dan dokter yang menangani neneknya memvonis jika pasien terinfeksi jantung.

Tidak berhenti disitu, pada hari Selasa neneknya dinyatakan meninggal dunia dan dokter yang menangani pasien mengatakan jika neneknya meninggal karena terkonfirmasi Covid-19, sementara hasil tes tersebut belum keluar.

Pihak keluarga Raden Mas Santri juga sempat mengelak dan tidak terima atas meninggalnya neneknya untuk dimakamkan secara Prokes. Namun, pihaknya mengaku kalah dan terpaksa menerima agar neneknya dimakamkan secara Prokes.

Kekecewaan yang ia terima pun berlipat ganda karena ia merasa dikucilkan oleh para tetangga dan teman-temannya. Hingga sikap menagih dari pemerintah setempat terkait bansos juga ia keluhkan.

Ia juga protes, terkait neneknya meninggal karena Covid-19 karena hingga saat ini pihak keluarga dan dirinya masih tetap baik dan sehat.

“Kecewa dengan pelayanan di RSUD Jombang. Kenapa setiap orang yang sakit dan dibawa kesana lalu meninggal disana, dicoronakan,” sebuah narasi dari akun Raden Mas Santri, Rabu (16/12/2020).

Postingan tersebut juga mengundang berbagai komentar netizen. Seperti akun Cak Sla yang turut merasakan dan kecewa atas pelayanan di RSUD Jombang.

“Sam ibu aku kemarin meninggal di RSUD juga dikovid, padahal ibu aku sakit darah tinggi Ama deabet, dan hasil leb non reaktif gak reaktif atau positif covid, pihak keluarga udah tanda tangan penolakan pemakaman covit, tetep gak bisa bisa di bawa pulang, terpaksa nurut rumah sakit Ben ibu cepet di semayamkan,,ini peraturan macam apa c…,” tulis akun Cak Sla dalam kurun waktu 23 menit yang lalu.

Komentar lain pun ikut bertuliskan jika hasil tes swab diduga positif namun hasil yang keluar negatif.

“Seperti tetangga saya, stlh 40 harianya, anaknya minta hasil tes swab yang menunjukkan positif. Dan ternyata hasil swabnya negatif,” tulis akun Annisaul Chusnah dalam kurun waktu 6 menit yang lalu.

Sementara akun Masyhudi Cholil menagih petugas RSUD agar mengklarifikasi terkait postingan tersebut, agar masyarakat tidak salah sangka dan mengerti mekanisme aslinya seperti apa.

“Ayo yg ada tgs.di RSUD sgr komen klarifikasi., agar masyarakat ngerti aslinya,” tulis akun Masyhudi Cholil dalam kurun waktu 54 menit yang lalu.

Terkait kebenaran postingan tersebut, KabarJombang.com masih berupaya mengkonfirmasi ke pihak-pihak terkait.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait