Harga Hingga Jutaan Rupiah. Ini 3 Jenis Burung Paling Mahal di Pasar Tunggorono Jombang

Suasana Pasar Burung Tunggorono, Jombang, yang memamerkan berbagai jenis burung.
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Sama dengan daerah lain, Kabupaten Jombang juga banyak memiliki pecinta burung berkicau. Hanya saja, lomba kicau burung nyaris tak digelar lantaran pandemi Covid-19. Bahkan, di masa wabah Corona ini, omzet penjualan burung di Pasar Tunggorono, Kecamatan/Kabupaten Jombang, sempat mengalami penurunan hingga 70 persen.

Di pasar ini, harga burung bermacam-macam tergantung jenisnya. Yakni mulai Rp 50 ribu hingga 500 ribuan. Namun, ada juga harga burung hingga jutaan rupiah yang dijual pedagang di sana. Berikut deratan burung termahal di Pasar Tunggorono.

Baca Juga

Pertama burung Wanbi. Jenis burung dari China, merupakan burung impor yang dicari penghobi burung karena memiliki suara yang kencang dan bervariasi, serta dapat menirukan suara burung lainnya.

Harga burung ini dibandrol Rp 6 juta ketika usianya mencapai 3 bulan. Sedangkan kalau sudah dewasa dan sudah jadi, burung Wanbi mencapai harga Rp 37 juta. Bahkan sampai Rp 100 juta apabila jenisnya Albino bermata merah.

Kedua burung Branjangan. Jenis burung lokal yang banyak digemari pencinta burung. Burung ini termasuk burung langka. Tak heran, jika harganya melangit. Anakan Branjangan saja, yang masih berusia dua bulan, mencapai sektiar Rp 10 juta. Ketika burung sudah jadi atau dewasa mencapai harga Rp 30 juta.

Terakhir, burung Cucakrawa. Jenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Harga cucakrawa di Pasar Tunggorono yang sudah jadi atau dewasa dan memiliki kicau bagus, ditawarkan sekitar Rp 7,5 juta sampai 20 juta. Cucakrawa memiliki harga cukup mahal karena burung lokal jenis langka.

Salah satu penjual dan penghobi burung, Atol (50) mengatakan, selain tiga burung tersebut, masih banyak burung burung langka dan mahal. Namun, burung-burung berharga melangit tersebut tak dipajang di kiosnya.

“Saya taruh di rumah. Kalau dipajang sembarangan khawatirkan hilang,” katanya, Kamis (20/8/2020).

Burung mahal dan langka tersebut, kata Atol, tak setiap waktu ada. Pembeli harus memesan dahulu. “Istilahnya inden, yakni memeesan dan memberikan DP. Baru kita carikan, dan kalau sudah ada kita hubungi pembelinya,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait