Derita Bocah Yatim Miskin Asal Cukir, Operasi “Burungnya” Bengkak Belum Tersentuh Bantuan

Ocim dan ibunya saat di rumah budenya di Desa Cukir, Diwek, Jombang. (Foto: Muji Lestari).
  • Whatsapp

DIWEK, KabarJombang.com – Sungguh memprihatinkan nasib yang dialami Achmad Syawaludin Akbar alias Ocim (12), asal Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang. Betapa tidak, bocah kelas VI Sekolah Dasar (SD) itu menjalani operasi usus besar setelah “burungnya” membengkak akibat tak sengaja terkena tendangan saudaranya.

Lebih memprihatinkan lagi, bocah yatim  yang sangat membutuhkan uluran tangan ini belum tersentuh bantuan apapun dari pemerintah.

Baca Juga

Karena kondisi ekonomi keluarganya yang juga bias dikatakan kekurangan, keadaan Ocim ini semakin menambah beban berat ekonomi keluarganya.

Terlebih, keluarga pelajar yatim itu hingga saat ini sama sekali belum tersentuh bantuan apapun dari Pemerintah. Baik bantuan sosial maupun bantuan dampak Covid-19.

“Iya belum dapat bantuan apapun, baik PKH, BPNT, bansos Covid-19, atau kartu sehat untuk pengobatan anaknya. Kemarin yang covid-19 sempat didata, tapi juga tidak dapat,” terang Rodiyah (47), ibunda Ocim.

Selain Ocim yang bersekolah di SD IT Tebuireng, Rodiyah memiliki dua orang anak dari total lima anaknya yang masih bersekolah. Sedangkan suaminya, Joko Bambang (57) sudah sekitar satu tahun lalu meninggal dunia akibat sakit keras.

Kini, Rodiyah tidak memiliki pekerjaan apapun, terlebih waktunya kini telah habis untuk merawat putra keempatnya itu.

“Saya juga tidak memiliki tempat tinggal, sekarang numpang di rumah kakak saya,” bebernya.

Seperti diberitakan sebelumya, Rodiyah harus bersusah payah mencari dana pinjaman sebesar Rp 75 juta demi menyelamatkan nyawa Ocim. Uang itu untuk biaya operasi dan pengobatan Ocim selama tiga minggu berada di rumah sakit enam bulan yang lalu.

“Itupun saya masih punya tanggungan kekurangan pembayaran Rp 12 juta di RSUD Jombang, tapi saya minta diberi keringanan. Alhamdulillah sudah disetujui oleh rumah sakit,” ungkapnya.

“Sekarang lima hari sekali harus butuh biaya perawatan Rp 800 sampai Rp 1 juta, ganti kantong filter dan perawatan, lalu akhir bulan ini harus operasi besar lagi, sepertinya sudah nggak sanggup saya,” imbuhnya seraya menghela nafas panjang.

Ocim harus dioperasi setelah alat vitalnya membengkak. Kejadian itu dialami Ocim tengah bermain dengan saudara sepupunya di rumahnya. Saat asyik bercanda itulah, secara tidak sengaja alat vital Ocim terkena tendangan saudaranya.

Satu minggu kemudian, pelajar SD IT Tebuireng itu mengalami demam tinggi dan muntah-muntah. Alat vitalnya pun mulai membengkak.

Oleh ibunya, Rodiyah (47), Ocim kemudian diperiksakan ke Puskesmas Cukir, dan mendapat rujukan penanganan ke RSUD Jombang. Ketika itu, bengkak di alat vital putra keempatnya tersebut semakin besar.

Bahkan sebelum dioperasi, benjolan besar berisi nanah itu kemudian pecah.

“Setelah itu anak saya baru menjalai beberapa kali operasi, di alat vitalnya dan operasi usus besar, hingga dibuatkan lubang anus buatan. Kemudian dipasang kantong filter, setiap setengah jam sekali kotorannya  harus dibersihkan, tapi alhamdulillah pipisnya normal,” terang Rodiyah.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait