Bioskop Legendaris Jombang, Tinggal Nama dan Menyisakan Gedung

Bioskop RIA yang pernah berjaya pada masanya, hanya menyisakan gedung. (Anggit)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Bioskop legendaris di Jombang, jadi catatan sejarah jejak industri perfilman yang mulai tergerus seiring dengan perkembangan zaman.

Era sekarang, kawula muda menang gemar menonton film di bioskop. Beberapa orang tua juga banyak yang mengajak anak-anaknya untuk menghabiskan akhir pekan dengan menikmati film di bioskop.

Baca Juga

Saat ini, meskipun beberapa platform nonton streaming sudah tersedia. Namun, bioskop tidak bisa ditinggalkan keberadaannya begitu saja.

Alasannya lantaran di bioskop suasananya terasa berbeda dari sekedar menonton film di depan layar laptop atau handphone di rumah.

Seperti halnya di Kabupaten Jombang, salah satu tempat untuk menonton film Box Office yang cukup diminati yakni Linggarjadi. Setiap harinya, banyak orang mulai dari yang muda hingga dewasa mengunjungi tempat ini.

Meski begitu, tak banyak orang yang tahu bahwa keberadaan bioskop di Kota Santri sejak dahulu sudah ada. Ya, Bioskop RIA namanya ketika itu.

Perkembangan industri perfilman pasca penjajahan kolonial yang semakin berkembang yang membuat keberadaan bioskop ini terlupakan sebagian orang.

Ditampilkan dengan nuansa hitam putih dan beberapa menyoal tentang semangat perjuangan bangsa, bioskop menjadi salah satu sarana hiburan untuk rakyat kala itu. Akan tetapi, peminatnya terbilang cukup banyak.

Jombang sendiri tidak luput dari perkembangan industri perfilman pasca penjajahan kolonial. Sejumlah gedung tua pernah menjadi saksi dinamika perfilman yang terjadi di Kota Santri.

Budayawan Jombang, Nasrul Ilah menyebut gedung bioskop RIA yang terletak di jalan Ahmad Yani tepatnya di sebelah barat Ringin Contong dulunya merupakan tempat favorit masyarakat, khususnya pada malam minggu.

“Selain Bioskop Rex yang berubah nama menjadi Ria, terdapat tempat lain yang juga eksis hingga akhir tahun 90-an. Bioskop itu bernama Basuki yang berada di Jalan KH Wahid Hasyim Jombang atau timur Kebon Rojo. Gedung Basuki ambruk pada tahun 1989 dan diganti dengan Cineplex 21,” ucap Nasrul Ilah Selasa, (13/6/2023).

Lebih lanjut Nasrul Ilah mengatakan, tercatat saat itu ada empat bioskop yang eksis di Jombang.  Dulunya yaitu bioskop Basuki dan RIA yang berdiri pada tahun 1960-an. Lalu, ada bioskop Restu dan Plaza yang kala itu cukup mahsyur.

Cak Nas, sapaan akrabnya menyebutkan ada satu bioskop di Kecamatan Mojoagung yang merupakan cabang dari Basuki. Namun, karena zaman semakin berkembang, perlahan bioskop itupun redup.

“Masa redup bioskop masuk puncaknya era 2000-an. Waktu itu beragam teknologi seperti gawai, televisi serta komputer mulai masuk. Ditambah ada akses internet juga waktu itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pada tahun 2010, ada satu bioskop yang terakhir beroperasi, yaitu Plaza. Tapi karena tidak kuat menahan arus kuat perubahan zaman perlahan bioskop itu juga tenggelam.

Cak Nas menambahkan, Bioskop RIA dan SDN Sulung dulunya juga merupakan aset milik Pemerintah Daerah (Pemda) sebelum pindah ke swasta.

“Almarhum Bupati Affandi meminta Dewan Kesenian Jombang untuk ikut berjuang dan berharap bekas bioskop itu nantinya bisa dijadikan gedung kesenian,” pungkasnya.

Saat ini, bioskop tersebut sudah tidak ada lagi. Namun, di Jombang ada satu bioskop yang menjadi jujukan masyarakat yakni Linggarjati. Sisa-sisa bioskop legenda itu pun hanya menyisakan gedungnya saja.

Kondisinya pun tidak terawat dan penuh dengan coretan di seluruh area tembok gedung.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait