Oleh: Ust. Ghozi Rofiuddin SHi *)
Di zaman sekarang ini sangat marak sekali komunitas-komunitas yang mengatasnamakan cinta rosul dan bersholawat. Bahkan, tidak sedikit jumlah mereka. Namun, apakah cukup kita cinta kepada rosul hanya kita lakukan dengan bersholawat saja? Tentu jawabanya tidak. Diperlukan bukti dan tanda yang dapat dijadikan ukuran kebenaran pengakuan cinta kepada Rasulullah SAW tersebut, sebab bila pengakuan tidak dibuktikan dengan bukti nyata, maka tentulah banyak orang membuat kerusakan di bumi ini karena pengakuan-pengakuan dusta tersebut.
Rasulullah SAW bersabda:
لَوْ يُعْطَى النَّاسُ بِدَعْوَاهُمْ لَادَّعَى نَاسٌ دِمَاءَ رِجَالٍ وَأَمْوَالَهُمْ رواه البخاري و مسلم
Artinya: “Seandainya manusia diberikan semua pengakuannya tentulah banyak orang yang menuntut darah dan harta orang lain”. (HR Al Bukhari dan Muslim).
Karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk mengetahui bukti dan tanda kecintaan kita kepada Rasulullah SAW dan mengamalkan serta merealisasikannya dalam kehidupan sehari hari.
Diantara hakikat cinta kepada Rasul SAW dalam kehidupan seharian sebagai seorang muslim adalah:
1. Meyakini bahwasanya Rasulullah SAW adalah utusan Allah SWT dan penutup para Rasul.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 40:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيماً
Artinya: “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al-Ahzab : 40).
2. Meniru akhlak dan pribadinya (uswatun hasanah).
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا.
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW itu uswatun hasanah (suri tauladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan akan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
(QS. Al-Ahzaab: 21).
3. Dengan menghidupkan sunnah-sunnahnya.
Allah SWT berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 31:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya:”Katakanlah:”Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali-Imran: 31)
Dalam hadits Anas bin Malik RA berkata:
قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا بُنَيَّ إِنْ قَدَرْتَ أَنْ تُصْبِحَ وَتُمْسِيَ لَيْسَ فِي قَلْبِكَ غِشٌّ لِأَحَدٍ فَافْعَلْ ثُمَّ قَالَ لِي يَا بُنَيَّ وَذَلِكَ مِنْ سُنَّتِي وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ.
Artinya: “Rasulullah SAW berkata kepadaku: Wahai anakku, jika kamu mampu pada pagi sampai petang hari tidak ada dihatimu sifat berkhiyanat pada seorangpun maka perbuatlah. Kemudian beliau berkata lagi kepadaku: Wahai anakku! Itu termasuk sunnahku dan siapa saja yang menghidupkan sunnahku maka ia telah mencintaiku dan siapa yang telah mencintaiku maka aku bersamanya di syurga”. (HR Al-Tirmidzi).
4. Mencintai Nabi SAW melebihi cinta kepada dirinya, keluarganya dan harta bendanya.
Firman Allah SWT dalam Surah at-Taubah ayat 24 :
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
Artinya: “Katakanlah: ”Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah SWT dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah SWT tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. (QS. At-Taubah:24).
Rasulullah SAW bersabda:
فَوَالَّذِيْ نَفْسِـيْ بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ.
Artinya: “Demi Dzat (Allah) yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian, hingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya dan anaknya”. (HR Al-Bukhari, An-Nasai, Ibnu Majah)
5. Banyak membaca sholawat kepada Nabi SAW.
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QSAl-Ahzaab:56)
6. Bersikap sopan santun dan beradab dengan baik dalam menyebut nama atau memanggilnya.
Allah SWT berfirman dalam surah An-Nuur ayat 63 :
لا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا قَدْ يَعْلَمُ اللَّهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Artinya: “Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi diantara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih”. (QS. An-Nuur: 63)
7. Berharap untuk dapat melihat beliau dan rindu berjumpa dengannya nanti pada hari kiamat.
Rasulullah SAW bersabda:
مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ
Artinya: “Diantara umatku yang paling mencintaiku adalah orang-orang yang hidup setelahku, salah seorang dari mereka sangat ingin melihatku walaupun menebus dengan keluarga dan harta”. (HR Muslim).
8. Belajar Al-Qur’an, membacanya dan memahami maknanya serta mengamalkannya sebagai tanda cinta kepada Rasulullah SAW..
A’isyah pernah di tanya tentang akhlak Nabi SAW dan beliau menyatakan:
إِنَّ خُلُقُ نِبِيِّ الله كَانَ القُرْآن.
Artinya:”Sesungguhnya Akhlak beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Al-Qur’an. (HR. Muslim).
Ibnu Mas’ud RA berkata: “Barangsiapa yang mencintai Al-Qur’an berarti ia mencintai Allah dan Rasul-Nya”. (lihat kitab: Huquq Al-Nabi 1/343)
9. Mencintai orang yang dicintai Rasulullah SAW diantaranya:
a) Mencintai Ahli baitnya (ahli keluarga Nabi SAW).
Firman Allah SWT kepada Rasulullah SAW dalam surah Asy-Syuura ayat 23:
قُلْ لاَ أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلاَّ الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى
Artinya: “Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan”. (QS. As-Syuura: 23)
Dalam hadits Abdullah bin Abbas bahawa Rasulullah SAW bersabda:
أحبوا الله لما يغدوكم به من نعمه ، وأحبوني لحب الله ، وأحبوا أهل بيتي لحبي
Artinya : “Cintailah Allah karena ia telah memberikan nikmat-nikmatNya. Cintailah aku karena cinta kepada Allah dan cintailah keluargaku karena cinta kepadaku”. (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Al-Hakim, Al-Baihaqi).
b) Mencintai para istri Nabi SAW.
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Ahzab ayat 32:
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, (QS. Al Ahzab: 32).
c) Mencintai para sahabat Nabi SAW.
Allah SWT telah memuji mereka dalam al-Qur’an surah Al-Fath ayat 18:
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah SWT telah ridha terhadap orang-orang mu’min ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah SWT mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (QS. Al-Fath:18).
10. Membenci orang yang membenci Allah dan Rasul-Nya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Mujadilah ayat 22:
لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya: “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya.Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.Allah ridlo terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya.Mereka itulah golongan Allah.Ketahuilah, bhwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung”. (QS. Al-Mujaadilah: 22)
Adapun keistimewaan orang-orang yang mencintai Rasul SAW adalah:
A. Mencintai Rasul SAW merupakan sebab seseorang dapat merasakan manisnya atau lezatnya iman dalam hidup.
B. Orang yang membenci atau menghina Rasul SAW akan sempit dadanya, gelap, dan hidupnya akan sengsara serta akan mendapat siksa yang pedih di dunia dan di akhirat .
C. Akan mendapatkan Kebaikan di dunia dan akhirat dengan mencintai Allah dan Rasul-Nya, mentaati Allah dan Rasul-Nya, dan menjauhkan larangan-larangan-Nya.
D. Kerusakan yang terjadi di dunia ini di sebabkan karena tidak taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mudah-Mudahan kita di jadikan Allah SWT sebagai insan yang dapat mencintai Allah dan rosulnya
Wallahu A’lam.
Jombang, Senin 16 Rabi’ul Awal 1437 H.
Penulis adalah Pengasuh Ponpes Safinatul Huda (Safinda), Bandung, Kec. Diwek, Kab. Jombang.
Telp: 085730590626 / 081231953999)
Catatan: Hakikinya, Ilmu adalah milik Alloh SWT. Silahkan sebarluaskan dan semga bermanfaat