Kisah Pageran Benowo Islamkan Masyarakat di Wonomerto Wonosalam Jombang

Kawasan makam Pangeran Benowo di Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Minggu (31/10/2021). KabarJombang.com/Fa'iz/
Kawasan makam Pangeran Benowo di Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Minggu (31/10/2021). KabarJombang.com/Fa'iz/
  • Whatsapp

WONOSALAM, KabarJombang.com – Kawasan Kecamatan Wonosalam yang terkenal akan keindahan alamnya, memiliki beragam legenda. Salah satunya Pageran Benowo.

Menurut cerita Pageran Benowo merupakan keturunan Prabu Brawijaya V atau yang dikenal Bhre Kertabumi dari ibu Ratu Dwarawati Murdaningrum alias Putri Cempa.

Baca Juga

Sebelum kedatangan Pageran Benowo ke wilayah tersebut, mayoritas masyarakat masih belum mengenal agama Islam dan lebih memilih menyembah batu dan pohon besar.

“Selain membuat permukiman warga, kedatangannya (Pangeran Benowo) ke Wonomerto juga untuk menyebarkan agama Islam. Karena saat itu masyarakat masih belum mengenal Tuhan, dan masih menyembah batu serta pohon besar,” kata juru kunci makam Pageran Benowo, Wartono.

Dalam menyebarkan agama Islam di Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Jombang Pageran Benowo menggunakan metode yang sama dengan Sunan Kalijaga. Yakni, memakai alat kesenian tradisional untuk mengenalkan Islam.

Alat kesenian tradisional Terbang Guntur Geni digunakan Pageran Benowo melantunkan shalawat serta doa-doa dalam menjalankan siar agama.

Dari situlah lama kelamaan masyarakat mulai memeluk agama Islam, hingga saat ini mayoritas warga di Wonomerto, Kecamatan Wonosalam Jombang beragam Islam.

“Pageran Benowo menjadi Sultan Pajang selama satu tahun mulai 1586-1587 masehi. Karena beliau lebih memilih untuk menyebarkan agama Islam di Wonomerto,” ungkap Wartono.

Kawasan makam Pangeran Benowo di Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Minggu (31/10/2021). KabarJombang.com/Fa'iz/
Kawasan makam Pangeran Benowo di Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Minggu (31/10/2021). KabarJombang.com/Fa’iz/

Keindahan Kawasan Makam Pageran Benowo

Menuju tempat makam ziarah ini memang tampak beda tempatnya, dengan yang biasanya. Makam ini bertempat di daerah perbukitan yang hawanya menyejukkan. Dari jalan aspal Desa, menuju makam itu sudah bisa dilalui dengan kendaraan bermotor.

Kondisi jalannya tidak sebegitu rusak, begitupun dengan keadaan jalan setempat tidak sepi. Karena di sekitar jalan itu masih kawasan permukiman warga. Sekitar 50 meter akan sampai di kawasan makam tersebut.

Di kawasan itu sudah terdapat kamar mandi dan peristirahatan bagi peziarah. Menuju ke makam itu harus melalui tingkat yang tak begitu tinggi. Kemudian akan melalui jalan yang di pinggirannya terdapat sejumlah kuburan dan tanaman bunga yang indah.

Memasuki makam, di sana terdapat 3 makam yang ditutupi dengan kain putih yang beraroma harum bunga. Pasalnya diketahui jika ketika makam tersebut diantaranya makam Pangeran Benowo, Dewi Sekar Arum, dan Dewi Sekar Kedaton (yang diketahui merupakan istrinya).

Berdasarkan pantauan KabarJombang.com di lokasi setempat, tampak tak ada seorang pun peziarah yang datang ke makam itu. Ternyata dikatakan Juru kunci makam setempat mengatakan, keberadaan peziarah hanya sewaktu waktu di waktu tertentu.

“Ada waktu dan tanggalnya. Kalau sudah tanggalnya, banyak yang berziarah ke makam,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait