Pertolongan Pertama saat Digigit Ular Berbisa

ILustrasi ular berbisa. (Istimewa).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com –Belum lama ini kasus gigitan ular berbisa jadi sorotan publik. Terlebih, musim hujan yang tengah melanda beberapa wilayah Indonesia menyebabkan sekelompok ular mencari tempat perlindungan, termasuk rumah warga. Karena itu, pertolongan pertama saat digigit ular berbisa penting untuk diketahui.

Indonesia sendiri negara tropis yang memiliki banyak jeni sular  berbisa, salah satu kobra. Jika terkena gigitannya, secara berurutan seseorang akan mengalami luka yang parah, bengkak, gagal napas, dan tak jarang mengalami kematian.

Baca Juga

Risiko bisa terjadi sangat cepat karena racun ular yang menyebar sangat progresif. Bila seseorang mengambil langkah salah, nyawa adalah taruhannya. Jadi, daripada mengikuti informasi yang belum jelas kebenarannya, sebaiknya ikuti langkah yang disarankan pakar toksikologi.

Pakar toksikologi ular dr Tri Maharani memaparkan cara penanganan yang tepat ketika digigitan ular berbisa dengan menghambat penyebaran racunnya dengan imobilisasi atau tidak bergerak. Hal ini berguna mencegah racun ular mengalir ke dalam tubuh dan merusak organ vital, khususnya kelenjar getah bening. Sebab, bila seseorang melakukan aktivitas sedikit saja, racun ular akan bergerak ke seluruh tubuh melalui kelenjar tersebut.

“Untuk yang tidak tahu jenis ularnya, maka cukup dengan spalk aja. Tetapi kalau kita tahu itu (racun ular itu) neurotoxin, kita tambahkan dengan elastic bandage, ini yang dilakukan orang-orang Australia karena ular Australia itu elapid neurotoxin,” katanya saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

“Kenapa menggunakan elastic bandage? Jadi karena neurotoxin itu cepat tuh menimbulkan kematian karena gagal napas dan kelumpuhan otot-otot, maka kita harus men-delay secepat mungkin dengan cara yang paling jitu. Ternyata cara yang paling jitu bukan imobilisasi, tapi ditambah dengan bandage-tan atau penekanan supaya ototnya tidak gerak, jadi bukan diikat,” tambahnya.

Jika tidak menemukan spalk, seseorang bisa menggantinya dengan kayu, bambu, atau kardus tebal sehingga bagian tubuh yang terkena gigitan bisa ditahan. Melalui video Youtube, dr Maha menjelaskan tahap pertolongan pertama saat digigit ular berbisa berikut ini:

  • Kaki atau bagian tubuh lain yang tergigit ular diluruskan, kemudian diapit dengan dua benda keras dan datar seperti dianjurkan dokter.
  • Setelah itu, diikat erat di bagian atas dan bawah agar benda tersebut tersanggah dengan benar.
  • Pada kasus hematotoksik, seperti gigitan ular, progresivitas pembengkakan bisa dilihat dan ditandai menggunakan plester. Bila ada perkembangan pembengkakan setelah dua jam, tambahkan penanda plester.
  • Hitung selisih peningkatan pembengkakan menggunakan penggaris agar lebih akurat.
  • Jika terbukti adanya pertambahan disertai tanda-tanda abnormalitas, orang tersebut sudah masuk fase sistemik sehingga diperlukan pertolongan medis sesegera mungkin.

Pertolongan pertama saat digigit ular berbisa berdasarkan mitos, seperti direndam air garam, disedot, dan ditoreh atau dikeluarkan darahnya tidak akan memberikan penyembuhan yang optimal sekaligus justru memparah kondisinya. Cukup lakukan anjuran dari dokter ahli dan secepat mungkin hubungi layanan medis terdekat.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait