JOMBANG, KabarJombang.com – Ketika memasuki musim penghujan, rasanya kita harus ekstra menjaga sistem kekebalan tubuh.
Pasalnya, beberapa penyakit cenderung mudah menular di musim ini. Apalagi bila penghujan menimbulkan banjir. Makin banyak saja sederet penyakit yang bisa menghantui kita.
Lantas, penyakit apa saja yang harus diwaspadai saat musim hujan dan disertai banjir?
- Influenza
Sebenarnya, penyebaran virus flu di negara kita tidak mengenal bulan atau musim tertentu. Secara epidemiologi, sirkulasi virus influenza di Indonesia selalu ada tiap tahunnya.
Berbeda dengan di negara Amerika Serikat dan Australia, di kedua negara tersebut sirkulasi virus flu mencapai puncaknya pada musim dingin.
Virus flu ini sering meningkat kasusnya di musim pancaroba dan hujan. Penyebabnya belum diketahui pasti, tapi ada dugaan di masa tersebut sistem imun tubuh terhadap penyakit atau virus jadi berkurang.
Virus penyebab penyakit flu ini dapat dengan mudah menyebar melalui udara atau air ludah. Virus penyebab penyakit ini pun dapat dengan mudah bermutasi setiap waktu, sehingga sistem imunitas tubuh sulit mendeteksi virus yang satu ini.
Karena sulitnya sistem imun tubuh mendeteksi virus influenza ini. Maka tubuh cenderung lebih mudah terkena flu.
Lalu, bagaimana cara mencegah flu di musim penghujan? Perkuatlah sistem imun. Misalnya dengan mengonsumsi makanan bergizi secara teratur, rutin berolahraga, menjaga gaya hidup sehat, dan istirahat yang cukup.
Selain itu, apabila diperlukan kita dapat mengonsumsi suplemen vitamin C untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam melawan virus penyebab influenza.
- Demam dengue
Data dari WHO berjudul Flooding and Communicable Diseases Fact Sheet menunjukkan, demam dengue merupakan penyakit yang rentan terjadi di musim penghujan, terutama saat banjir terjadi.
Awas, demam dengue ini bisa menyebabkan komplikasi yang fatal. Contohnya, menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
Singkat kata, bila tidak segera ditangani, demam dengue bisa mengancam nyawa. Alasannya bisa menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).
Seseorang yang mengidap DBD bisa mengalami muntah secara terus-menerus, perdarahan pada hidung dan gusi, darah pada urine, nyeri perut, cepat lelah, hingga sulit bernapas dan syok.
- Tifus
Penyakit di musim hujan lainnya yang mesti diwaspadai contohnya tifus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan menyebar lewat makanan yang terkontaminasi. Umumnya, penyakit ini sering ditemukan di negara-negara berkembang.
Seseorang yang mengidap penyakit ini bisa mengalami beragam gejala. Mulai dari demam, sakit kepala, sakit perut, konstipasi, atau diare.
Jangan main-main dengan infeksi Salmonella karena apabila sudah memasuki aliran darah (bakteremia), maka ia dapat menginfeksi jaringan di seluruh tubuh kita, termasuk:
- Jaringan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis);
- Lapisan jantung atau katup jantung. (endokarditis);
- Tulang atau sumsum tulang (osteomielitis).
- Diare
Selain tiga penyakit di atas, diare merupakan penyakit di musim hujan yang juga mesti diwaspadai. Meski kelihatannya sepele, diare yang tidak kunjung sembuh (diare kronis) bisa berbahaya, lho.
Diare umumnya disebabkan karena konsumsi makanan yang telah terkontaminasi virus, parasit, atau bakteri.
Bagaimana dengan diare di musim hujan? Penyebabnya bisa terjadi karena serangan bakteri salmonella, cholera, dan shigella.
Biasanya diare hanya berlangsung selama beberapa hari, tapi bisa juga berminggu-minggu. Nah, segeralah temui dokter bila diare tidak kunjung sembuh.