JOMBANG, KabarJombang.com – Curah hujan tinggi menyebabkan 3 desa di Kecamatan Gudo Jombang banjir. 3 desa tersebut antara lain Desa Japanan, Desa Sukopinggir, dan Desa Sukoiber.
Supedi salah satu warga desa Japanan menjelaskan, banjir di desa tersebut disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi pada Rabu (02/04) sore. Sehingga sungai di desa tersebut tak mampu menampung debit air.
” Curah hujan deras mulai dari jam 15.00 WIB – 16.00 WIB menyebabkan sungai patusan atau sungai buangan Japanan meluap. Meluapnya sungai dimulai pada waktu setelah Maghrib tepatnya pukul 18.30 WIB. Akibatnya menggenangi jalan desa Japanan, dan rumah-rumah warga,” ujar Supedi.
Banjir di desa Japanan menggenangi 3 RT. Antar lain RT 1, RT 2, dan RT 4. Namun, RT 2 yang paling parah.
“Ketinggian banjir di desa Japanan kecamatan Gudo pada pukul 19.30 WIB mencapai 50 cm, tetapi mulai pukul 21.30 WIB banjir berangsur surut mencapai 20 cm atau setara betis orang dewasa,” jelas Supedi.
Sementara itu, di Dusun Sekaru Desa Sukopinggir Kecamatan Gudo merupakan daerah yang paling parah. Hal itu diperparah dengan tanggul Jebol di wilayah Gamongan Jombang.
” Banjir dimulai setelah maghrib tepatnya 18.30 selepas hujan reda. Volume air di sungai irigasi Sekaru mulai tinggi hingga menyebabkan meluap sampai ke Jalan raya Gudo-Blimbing hingga ke rumah-rumah warga dusun Sekaru. Semakin malam kondisi air semakin meningkat sampai menutupi jalan raya Gudo-Blimbing dan masuk ke rumah warga RT 3 serta RT 4 menjadi yang paling parah, karena air mencapai ketinggian kurang lebih 1 meter sehingga warga terisolir,” ujar Suparman, ketua RT 2 Dusun Sekaru.
Dusun Sekaru menjadi langganan banjir. Bahkan, dalam setahun ini sudah dua kali terjadi bencana banjir. Namun, Bulan April ini, merupakan yang paling parah.
“Bencana banjir sudah berlangsung selama 6 jam. Banjir ini paling parah karena air tidak berangsur-angsur surut, semakin malam malah semakin meningkat,” jelas Suparman.
Tidak hanya dua desa Japanan dan desa Sukopinggir, desa Sukoiber juga dilanda bencana banjir.
