Covid-19 Varian Baru, Begini Gejalanya

Ilustrasi. (Istimewa).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com- Di Indonesia termasuk Kabupaten Jombang saat ini terlihat tren penyebaran Covid-19 menunjukkan kenaikan. Hal tersebut juga dipengaruhi mutasi virus menjadi beberapa varian dengan tingkat gejala dan keganasan berbeda.

Saat ini, di Indonesia sudah mulai ditemukan empat varian Covid-19 yang awal penemuan berasal negara tetangga. Sejauh ini diketahui empat varian baru bermutasi yakni varian Inggris (B.1.1.7), varian India (B.1.6.1.7), varian Afrika Selatan (B.1.3.5.1), dan varian (B.1.5.2.5).

Baca Juga

Sebagai upaya mencegah dan meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari paparan virus tersebut. Alangkah baiknya tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19 serta tidak ada salahnya melihat informasi mengenai varian baru Covid-19 sebagai bahan refrensi.

Berikut ini adalah rincian varian baru dan gejalanya:

  1. Varian Afrika Selatan (B.1.351) Beta

Varian ini diberi nama B.1.351 dan menjadi tipe dominan dalam wabah Covid-19 di Afsel. Varian dimaksud menghasilkan mutasi yang disebut N501Y dan menurut penelitian membuat varian ini lebih menular atau lebih mudah berpindah inang.

Varian ini juga menghasilkan mutasi yang disebut E484K. Mutasi ini mampu menerobos sistem kekebalan manusia dan bisa berdampak pada daya tangkal vaksin.

Kementerian Kesehatan menyebut kasus pertama di Indonesia untuk infeksi varian ini ditemukan pada 25 Januari 2021 di Bali. Pasien tersebut pun telah dinyatakan meninggal pada 16 Februari 2021.

Gejala yang dirasakan di antaranya adalah demam, batuk kering, kelelahan, ruam kulit, diare, sakit perut dan sesak napas.

  1. Varian India (B.1.617) Delta

Varian ini disebut B.1.617, atau Delta pertama kali terdeteksi di India pada Desember 2020. Sudah ada sedikitnya 17 negara yang melaporkan kasus varian ini, seperti Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

“Varian ini juga memiliki dua jenis mutasi di bagian luar virus yang menempel ke sel manusia,” kata pakar virologi setempat, Shahid Jameel.

Di Indonesia sendiri, kasus infeksi pertama varian B.1.6.1.7 ditemukan pada seorang WNI di Jakarta pada 3 April 2021.  Tidak hanya itu, sebanyak 28 orang di Kudus, Jawa Tengah juga dipastikan terinfeksi varian ini.

Gejalanya adalah mual, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, pembekuan darah dan gangren (kematian jaringan tubuh).

  1. Varian Inggris (B.117) Alpha

Varian B.117 merupakan varian yang pertama kali muncul di Inggris pada Desember 2020. Studi awal mengenai varian baru tersebut menunjukkan potensi peningkatan penularan sebanyak 36-75%.

Varian baru ini ditemukan pertama kali di Inggris pada September lalu. Dengan cepat B.117 menyebar ke luar Inggris dan hingga ke sejumlah negara lain hingga ke Indonesia.

Varian baru virus Corona yang pertama kali ditemukan di Inggris dengan kode B117 dikonfirmasi telah masuk ke Indonesia. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan kasus terkonfirmasi ini ditemukan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Gejalanya demam, batuk, sulit bernapas, menurunnya fungsi indera pengecap dan penciuman, keluhan pada saluran pencernaan.

  1. Varian B.1.5.2.5

Satu varian terakhir yang juga telah terkonfimasi masuk di Tanah Air adalah varian virus corona B.1.5.2.5 di Kepulauan Riau. Kabarnya virus ini dibawa oleh seorang yang melakukan perjalanan dari Malaysia.

Namun, pasien ini telah dinyatakan sembuh setelah menjalani karantina, dan tidak sampai membutuhkan perawatan medis di rumah sakit.

Gejala yang dirasakan adalah demam, batuk kering, kelelahan, diare, sakit perut dan sesak napas.

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait