Kapolres Jombang Himbau Tak Lakukan Latihan Gerak Jalan di Jalan Protokol

Kasubbag Humas Polres Jombang Iptu Dwi Retno Suharti. (FOTO: ARI)
  • Whatsapp

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Jelang peringatan Hari Kemerdekaan RI identik dengan gerak jalan, serta mencegah adanya bahaya kecelakaan menimpa pengguna jalan seperti yang menimpa beberapa pelajar SMPN yang ditabrak truk bermuatan besi saat latihan gerak jalan di jalan raya Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Rabu (3/8/2016), membuat Kepala Kepolisian Resor Jombang melalui Kepala Sub Bagian Humas, Iptu Dwi Retno Suharti menghimbau kepada masyarakat maupun pelajar, agar tidak berlatih gerak jalan di jalan-jalan protokol.

Dalam himbauannya, Iptu Retno menyebut, selain membahayakan, kegiatan tersebut juga bisa menjadi titik terjadinya kecelakaan lalu lintas yang bisa saja terjadi di jalan. Pasalnya, prediksi pengguna kendaraan bermotor menggunakan kecepatan tinggi yang tidak bisa diketahui secara pasti, sehingga dampak bahayanya cukup tinggi.

Baca Juga

“Dengan adanya peristiwa yang menimpa beberapa pelajar kita. Kita menghimbau kepada guru dan juga pelaksana gerak jalan di masing-masing instansi agar tidak melakukan latihan gerak jalan di jalan-jalan protokol. Sebab hal itu membahayakan bagi mereka sendiri,” himbau Iptu Retno.

Sebagai langkah pengganti penggunaan jalan-jalan protokol sebagai tempat latihan baris-berbaris, pihaknya menyarankan agar para pelatih, guru-guru, dan juga pihak sekolah agar menggunakan fasilitas yang ada di wilayah sekitar.

Menurut perwira pertama ini, langkah itu bisa meminimalisir adanya bahaya terhadap masyarakat ataupun pelajar yang akan berlatif gerak jalan untuk memperingati Hari Proklamasi Kemrdekaan RI 17 Agustus nanti.

“Sebagai alternatif latihan, sebaiknya pihak sekolah atapun guru-guru agar menggunakan fasilitas yang ada di sekitar, semisal lapangan bola ataupun tempat – tempat olahraga yang memiliki keamanan tersendiri,” ujar polisi wanita (Polwan) asal Ngawi ini.

Jika memang tetap dipaksakan untuk berlatih di jalan, lanjut Retno, lebih baik pihak sekolah memilih jalan-jalan yang memiliki volume kendaraan yang minim.

“Jika memang tetap tidak memiliki fasilitas latihan gerak jalan lainya, lebih baik memilih jalan-jalan yang memiliki kapasitas volume kendaraan yang sedikit, semisal jalan kampung. Kemungkinan itu lebih aman. Tetapi tetap jangan dilupakan terkait pengamanan dalam latihan gerak jalan di jalan, seperti rambu-rambu atapun adanya petugas yang mengawal kegiatan tersebut,” tegasnya.

Seperti yang diketahui sebelumnya, sebanyak 9 pelajar SMP Negeri 1 Mojowarno, Kabupaten Jombang, diseruduk truk saat melaksanakan latihan gerak jalan di Jalan Merdeka Mojowarno. Akibat kejadian tersebut, 7 pelajar terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno. (ari)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait