Dugaan Penyimpangan Pembangunan Jalan Rabat Beton Desa Mancilan, Kades dan TPK Saling Lempar Tanggung Jawab

  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang com – Dugaan penyimpangan pada proyek jalan rabat beton di Dusun Bandaran, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang terus mencuat. Seperti yang sudah disikapi kalangan aktivis sebelumnya, realisasi proyek beton bertulang tersebut sarat dengan mark-up.

“Dengan panjang hanya 213 meter, alokasi anggaran sebesar Rp 500 juta kami anggap tidak masuk akal. Selain pemborosan anggaran, kami menduga realisasi kegiatan sarat dengan mark-up,” papar Dwi Andika, ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Proletar.

Baca Juga

Senada dengan Dwi, salah satu konsultan di Kota Santri juga sepakat jika alokasi fantastis pada proyek beton bertulang sangat tidak wajar. “Alokasi fantastis proyek bertulang di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, sangat tidak wajar. Dengan panjang 213 meter, lebar 6,40, meter dan ketebalan 20 centimeter, anggaran yang dibutuhkan mencapai setengah miliar rupiah,” jelasnya dengan mewanti-wanti enggan disebut nama.

Dirinci olehnya, jika dihitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jalan rabat beton tersebut yakni 213 m X 6,40 X 0,20 cm. Hasilnya, ketemu jumlah kubikasi sebanyak 272,64 m3. “Sesuai perhitungan tadi jumlah material readymix sebanyak 272,64 m3. Sesuai papan informasi, pengelola kegiatan menggunakan K 300,” rincinya.

Mengacu pada kebutuhan tadi, harga per kubik Rp. 850.000,. Tinggal mengalikan 272,64, maka hasilnya di kisaran angka Rp 231 juta untuk betonnya. Sedangkan penghitungan ongkos kerja, dikali 25 persen dari total kebutuhan readymix. “Untuk penghitungan ongkos kerja tinggal mengalikan 25 persen dari angka 231 juta, ketemu jumlah 57 juta rupiah. Jadi total beton plus pekerja di kisaran 288 juta rupiah,” bebernya.

Kalaupun ditambah dengan kebutuhan besi sebagai tulang, anggaran sebesar 350 juta rupiah, dianggap sudah cukup. “Dengan perhitungan ini, secara keseluruhan anggaran 350 juta rupiah sudah plus kebutuhan besi bertulang. Dengan fakta ini, ada selisih anggaran mubazir sebesar 150 juta rupiah, dan inilah yang kami sebut tidak wajar,” tutupnya.

Seiring sikap kritis aktivis yang menyikapi dugaan penyelewengan pada pembangunan jalan rabat beton bertulang dengan anggaran Rp 500 juta, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Mancilan serta tim pengelola kegiatan (TPK) selaku pengampu pekerjaan, kebakaran jenggot.

Ali Nashar, Ketua TPK mengatakan melalui pesan WhatsApp jika melempar tanggung jawab kepada anggota TPK serta Kepala Desa. “Sudah njenengan beritakan kok nanya brow, gantian saya nanya siapa narasumber pean (kamu,red) siapa. Monggo dengan Budi atau Lurah,” jawabnya singkat.

Usai mendapat konfirmasi dari Ketua TPK Desa Mancilan, kabarjombang mendapatkan konfirmasi dari Budi yang mengaku sebagai anggota TPK. Ketika dikejar perihal berapa pajang, lebar, serta ketebalan proyek rabat beton, yang bersangkutan mengiyakan sudah sesuai dengan pemberitaan.

“Bukanya sudah yang sampean tulis itu panjangnya 213 meter, untuk lebar 6,40 m sedangkan untuk ketebalan 20 centimeter dengan annggaran Rp. 500.000,000,. Kalau ada tudingan mark-up anggaran itu informasinya dari mana, yang jelas tudingan itu tidak benar dengan anggaran 500 itu belum di pontong pajak jadi gak benar tudingan itu,“ jelasnya via sambungan telfon, Senin (12/6/2023)

Di beritakan sebelumnya Proyek pembangunan jalan rabat beton di Dusun Bandaran, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang yang baru diresmikan Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab pada Senin (15/5/2023) diduga terjadi penyimpangan anggaran.

Diketahui pada prasasti pembangunan jalan rabat beton tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 500.000.000., bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) tahun 2023 dengan volume 213 meter.

Dwi Andika, ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Proletar mengatakan, pembangunan jalan rabat beton bertulang dengan anggaran Rp 500.000.000 juta dan dengan volume 213 M itu, diduga terjadi mark up anggaran. Menurutnya, dengan anggaran tersebut, seharusnya bisa membuat rabat beton sepanjang 300 – 400 m.

“Menurut dugaan saya pada pekerjaan proyek itu ada kelebihan anggaran. jika dilihat dari dasar awal jalan tersebut merupakan jalan beraspal maka proses pengerjaan awal tidak memerlukan proses pemadatan, ya kami menduga bahwa proses pengerjaan pemadatan hanya untuk pelebaran saja sehingga pengerjaan semakin ringan dan tidak memerlukan anggaran yang besar,” katanya kepada kabarjombang, Rabu,(7/6/2023).

Terpisah kepala desa (Kades) Mancilan Atim Ridwan, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon whatsapp terkait perihal tersebut belum bisa menjelaskan secara rinci. “Ngapunten nggeh mas kulo tasek repot, (maaf mas, saya masih repot) medal kaleh pak camat, monggo hari jum’at saja kita ketemu kaleh TPKnya,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait