Pembuat Kebaya di Jombang Tetap Bertahan saat Pandemi

Beberapa hasil karya Akhmad Jazuli di gallery bajunya. (Foto: DianaKN)
  • Whatsapp

GUDO, KabarJombang.com – Tidak dapat dipungkiri jika pandemi covid-19 membawa dampak ke segala aspek, hal itu dirasakan pembuat kebaya dan sandal di Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang yang berusaha bertahan agar tetap eksis meski minimnya hajatan pernikahan.

Adalah Ahmad Zazuli seorang pebisnis asli warga Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang bergelut dibidang pembuatan kebaya dan jas pengantin serta sandal pengantin dikenal dengan brand “Jombang Kebaya” yang tengah berjuang ditengah gempuran perubahan kondisi di masa pandemi covid-19 serta diberlakukan PPKM.

Baca Juga

“Order jelas menurun, setahun lebih ini bagaimana caranya kita bertahan, kita cuma bisa bertahan,” tuturnya pada KabarJombang.com, Minggu (8/8/2021).

Tidak dapat dipungkiri, Zazuli mengungkapkan bahwa terjadi penurunan pemesan kebaya pengantin buatannya hingga 75 porsen yang berakibat pada pemasukannya.

“Kalau penurunan pemesanan sekitar 75 porsen, pemasukan minim sedangkan pinjaman tetap harus bayar. Customer juga begitu, tidak berani pesan karena kondisi yang masih seperti ini,” ungkapnya.

Kebaya buatannya meski di kondisi saat ini masih dapat mengirimkan pesanan kepada pembelinya hingga luar kota, namun berbeda dengan kondisi sebelum terjadi pembatasan kegiatan karena pandemi, Zazuli dapat mengirim pesanan hingga luar negeri.

“Luar kota ada, tapi cuma sedikit. Gak kayak dulu,” katanya.

Brand “Jombang Kebaya” milik Zazuli dengan karya-karyanya tengah membuka dua workshop di Kecamatan Gudo dengan karyawan yang masih dapat bertahan bekerja dengannya.

“Alhamdulillah disaat bertahan seperti ini karyawan masih aman di dua workshop untuk kebaya di Desa Krembangan dan sepatu sandal di Desa Sukopinggir. Semoga keadaan segera membaik agar aktifitas kembali lancar,” Zazuli memungkasi.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait